Find Us On Social Media :

GKR Hemas: Pernah Tidak Naik Kelas dan Kisah Pertemuan dengan Calon Sultan yang Sedang Beli Bakmi

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 21 Desember 2018 | 17:15 WIB

Intisari-Online.com – Namanya kembali mencuat di media ketika ia diberhentikan sementara dari Anggota DPD karena ketidakhadirannya dalam beberapa sidang.

Siapa sesungguhnya Ratu Keraton Yogyakarta ini? Tabloid NOVA edisi Mei 1993, dengan judul asli Gusti Kanjeng Ratu Hemas (1): Calon Raja Sedang Beli Bakmi, mengungkapkannya secara bersambung, sejak masa kecilnya hingga sekarang.

Inilah wawancara paling mendalam yang berhasil menggali secara utuh sosok luar-dalam wanita cantik tersebut, juga pemikiran-pemikirannya.

Masa remajanya ternyata luar biasa, urusannya mulai dari berkelahi hingga terjun payung.

Baca Juga : (Foto) 8 Potret Gaun Pernikahan Putri Kerajaan di Berbagai Belahan Dunia. Ada Putri Keraton Yogyakarta Juga Lho!

Dan ia pun membeberkan kepribadian suaminya, Sultan Hamengku Buwono X.

Saya berasal dari orangtua yang secara realistis sudah jauh dari sentuhan mental dan perilaku kehidupan Keraton.

Keluarga saya memang dari Yogyakarta, tinggal di lingkungan dekat Keraton. Tapi ya itu tadi, kami sudah jauh dari adat-istiadat Keraton.

Eyang Kakung (Kakek. Red) adalah abluli dalem (pelayan istana-Red) di Keraton Yogyakarta. Kalau diurut-urut,  beliau mempunyai hubungan darah jauh dengan mendiang Hamengku Buwono III.

Baca Juga : Gusti Nurul Meninggal Dunia: Soekarno, Sultan Hamengkubuwono IX, hingga Sutan Sjahrir Berlomba Dapatkan Cintanya

Dan kami merasa tak ada gunanya mengelus-elus soal keturunan yang sangat samar-samar ini. Kami sama sekali tak merasa sebagai keturunan Keraton.

Itulah sebabnya kami, termasuk eyang-eyang dan orangtua saya, menjalani hidup seperti layaknya anggota masyarakat biasa.

Saya lahir di Jakarta, 31 Oktober 1952, dengan nama Rr. Tatik Deradjad Supriastuti. Saya tumbuh di kota itu pula.