Find Us On Social Media :

Studi Ungkap Bahwa Stetoskop Sebenarnya Merupakan Sarang Bakteri, Berbahayakah?

By Mentari DP, Kamis, 20 Desember 2018 | 11:00 WIB

 

Intisari-Online.com – Anda tahu stetoskop?

Stetoskop adalah salah satu alat yang sering digunakan dokter. Fungsinya untuk memeriksa tubuh kita.

Sering kali alat ini berada di saku jas dokter dan digunakan saat dokter melakukan kunjungan ke kamar pasien atau setiap memeriksa pasien.

Tapi tiba-tiba para peneliti berpikir, rumah sakit penuh dengan orang sakit dan orang sakit sangat mungkin sedang ‘digandrungi’ virus, kuman, dan bakteri.

Baca Juga : Inilah Penyebab Sebenarnya Jalan Gubeng Surabaya Ambles 50 Meter

Sehingga, mungkinkah stetoskop yang digunakan untuk satu pasien ke pasien lainnya penuh dengan kuman?

Dilansir dari health.com pada Rabu (19/12/2018), infeksi, kuman, atau virus ditularkan dari orang ke orang dan merupakan masalah serius.

Dan sebuah studi baru menunjukkan satu kemungkinan penyakit yang mungkin ditularkan kepada pasien lainnya adalah melalui stetoskop.

Menurut analisis 40 stetoskop yang digunakan di rumah sakit, alat dokter vital ini biasanya penuh dengan bakteri, termasuk beberapa bakteri yang berbahaya.

Studi ini dipublikasikan dalam Infection Control & Hospital Epidemiology dan dilakukan di Universitas Pennsylvania Perelman School of Medicine.

Para peneliti menggunakan sekuensing molekuler untuk menentukan susunan bakteri di permukaan 20 stetoskop yang sering digunakan dan 20 stetoskop sekali pakai yang saat ini digunakan di unit perawatan intensif rumah sakit.

Mereka juga menganalisis 10 stetoskop yang tidak digunakan.

“Hasilnya cukup mengejutkan,” kata penulis utama studi, Ronald Collman, MD, profesor kedokteran, paru, alergi, dan perawatan kritis di universitas.

Baca Juga : Batuk, Demam, hingga Pusing, Ini 7 Gejala Pneumonia, Jangan Dianggap Remeh Ya!

Menurut Dr. Collman, dari 40 stetoskop yang dianalisis, telah secara signifikan terkontaminasi dengan komunitas bakteri yang kaya dan beragam.

Bahkan lebih dari separuh mengandung Staphylococcus aureus, kuman yang dapat menyebabkan infeksi staph yang serius dan berpotensi berbahaya.

Tapi jangan panik dulu.

Menurut studi, tidak berarti bahwa setiap pasien yang diperiksa dengan stetoskop yang bersentuhan dengannya berisiko terkena kuman.

“Itu semua tergantung pada bagaimana instrumen digunakan,” jelas Dr. Collman.

Dr. Collman menambahkan bahwa para peneliti tidak bisa menentukan apakah bakteri pada stetoskop itu hidup atau mati.

Belum lagi Dr. Collman  percaya bahwa setiap rumah sakit telah mengetahui fungsi dan cara kerja stetoskop di setiap penggunaan.

Karena dalam studi dijelaskan bahwa staf rumah sakit telah melakukan aturan standar sesuai aturan CDC, yaitu membersihkan stetoskop menggunakan tisu hidrogen peroksida selama 60 detik.

Cara pembersihkannya melibatkan alkohol, pemutih tisu, atau hidrogen peroksida.

Baca Juga : Ngeri, Inilah Foto-foto Jalan Gubeng Surabaya yang Ambles Sedalam Sekitar 10 Meter dan Panjang 50 Meter

Dan ketika para peneliti melakukan analisis terhadap stetoskop yang sudah dibersihkan, hasilnya stetoskop jauh lebih bersih daripada sebelumnya.

Memang stetoskop tidak 100% bersih dari kuman (kecuali baru), namun staf rumah sakit sudah tahu konsistensi bersih untuk stetoskop.

Jadi, dr. Collman mengatakan penting bahwa orang-orang agar tidak panik tentang berita ini dan ini juga  bukan alasan untuk menghindari dokter atau rumah sakit.

Tetapi ini sebagai pengingat yang baik bagi para profesional perawatan kesehatan dan pasien.

Bahwa standar desinfektan dan pengendalian infeksi yang tepat sangat penting dan harus diberlakukan di setiap fasilitas kesehatan.

Terutama untuk pasien yang memiliki infeksi yang dapat ditularkan kepada orang lain. Di mana mereka hanya boleh menggunakan stetoskop sekali pakai.

Baca Juga : Sedang Bersih-bersih Rumah, Pasangan Suami Istri Ini Dapatkan 'Rejeki Noplok' Senilai Rp26 Miliar, Ini Kisahnya