Find Us On Social Media :

3 Tips untuk Merawat Kulit Bayi yang Sensitif

By Adrie Saputra, Minggu, 16 Desember 2018 | 17:00 WIB

Intisari-Online.com - Beberapa bayi memiliki kondisi kulit yang lebih sensitif dibandingkan bayi-bayi lainnya.

Pada situasi tersebut, orangtua harus berhati-hati memilih produk yang sesuai dan tidak semakin memperparah kondisi kulit bayi.

Kulit sensitif bayi sebetulnya dimulai dari kondisi kulit yang kering.

Dokter spesialis kulit Nanny Shoraya menjelaskan, kulit bayi yang sensitif memiliki fungsi pemisah (barrier) yang kurang optimal.

Baca Juga : Selama Beberapa Dekade, Bedak Bayi 'Ikonik' Ini Ternyata Sengaja Sembunyikan Kandungan Berbahaya dari Produknya

Akibatnya, bahan-bahan kimia mudah masuk dan penguapan air lebih tinggi.

"Hal ini berdampak kulit bayi mudah kering atau iritasi. Kadang kita bilangnya kulit sensitif," ujar Nanny pada acara peluncuran Young Living Seedlings di Raffles Hotel Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Karena kondisi kulit yang mudah iritasi, terjadilah radang kulit pada bayi.

Hal ini menyebabkan kulit bayi tidak sehat dan pada akhirnya ia juga merasa tidak nyaman.

Bayi juga akan lebih sering rewel serta aktivitasnya terganggu.

Baca Juga : Penelitian Ungkap Terapi Kafein dapat Tingkatkan Perkembangan Otak pada Bayi Prematur

"Dalam jangka panjang bisa mengganggu perkembangannya," tutur Nanny.

Ada beberapa tips merawat bayi berkulit sensitif yang bisa diikuti oleh para orangtua.

Mulai dari perlakuan sehari-hari hingga memilih produk yang tepat.

1. Tidak kontak lama dengan air

Pastikan kulit anak tak terlalu lama bersentuhan dengan air.

Sebab, semakin lama kulit berkontak dengan air, maka penguapan air akan semakin besar dan kulit menjadi semakin kering.

Gunakan suhu air dengan kisaran 37-37,5 derajat Celsius dengan durasi sekitar 5-10 menit. "Khusus anak kulit sensitif mandinya jangan terlalu lama," kata Nanny.

Area popok harus selalu dalam keadaan kering dan sebisa mungkin dijaga selalu bersih. Jika perlu, periksalah setiap tiga atau empat jam.

Begitu anak buang air kecil atau buang air besar, gantilah popoknya meski kotoran baru sedikit.

Jangan lupa keringkan area tubuh anak dengan handuk lembut yang kering atau kapas.

Orangtua boleh menggunakan sabun, namun pilihlah sabun dengan tingkat kelembapan tinggi dan ringan.

"Jangan overwashing karena malah bisa menimbulkan iritasi karena gesekan," kata dia.

Baca Juga : Sel Terkunci, Tahanan Wanita Ini Harus Berjuang Sendirian untuk Lahirkan Bayinya di Dalam Penjara

2. Gunakan banyak pelembap

Nanny mengingatkan, semua bahan yang berkontak dengan kulit bayi sensitif harus bersifat melembapkan.

Pilihlah pelembap yang hipoalergenik dengan bahan non-iritan.

Aplikasikan pelembap secara rutin, minimal dua kali sehari.

Menggunakan pelembap segera setelah mandi adalah waktu yang dianjurkan.

Sebab pada waktu tersebut, kulit cenderung lebih mudah meresap bahan yang diaplikasikan di atasnya.

Baca Juga : Sel Terkunci, Tahanan Wanita Ini Harus Berjuang Sendirian untuk Lahirkan Bayinya di Dalam Penjara

3. Hindari bahan kimia berbahaya

Hindari produk dengan alkohol tinggi, pewangi atau pewarna sintetis.

Jika ragu, cobalah sedikit produk pada area tubuh tertentu untuk melihat respons.

"Anak dengan kulit sensitif dan kering biasanya tidak tahan bahan berbahaya seperti pewangi dan pewarna. Makin wangi dia biasanya makin tidak tahan," ujarnya.

Selain itu, jangan menggunakan minyak yang dipergunakan untuk memasak pada kulit bayi sensitif. Misalnya, minyak zaitun.

"Perawatan kulit yang baik dan benar penting untuk perkembangan kesehatan anak.

Kalau kulit sehat, anaknya akan sehat dan perkembangannya juga baik," kata Nanny. (Kompas/Nabilla Tashandra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Tips Merawat Bayi Berkulit Sensitif