Find Us On Social Media :

Riwayat Israel Sebelum Jadi Negara: Mulai Jadi Warga Kelas Dua Hingga Diusir dari Yerusalem

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 15 Desember 2018 | 16:30 WIB

Intisari-Online.com - Pada abad 70, Kuil Kedua di Yerusalem dihancurkan oleh Kekaisaran Romawi.

Hal ini ecara efektif mengakhiri pemerintahan Yahudi di Tanah Israel sampai 1948.

Sementara populasi Yahudi tidak diberikan surat keputusan untuk meninggalkan tanah, pajak khusus yang dikenakan pada orang Yahudi, cukup berat untuk meyakinkan sebagian besar penduduk agar bubar di seluruh dunia.

Baca Juga : Memelihara Ayam di Rumah Sama Saja dengan 'Memelihara' Bom Waktu dengan Kekuatan Mematikan

KOMUNITAS KECIL TETAP ADA

Namun, beberapa orang Yahudi tetap tinggal di Palestina.

Bar Kochba memimpin sekelompok kecil orang Yahudi dalam suatu pemberontakan melawan orang-orang Roma dari 132-135 Masehi sebagai tanggapan terhadap pembangunan kota baru Roma "Aelia Capitolina" di tanah Yerusalem.

Sementara pemberontakan itu dipenuhi dengan retribusi keras dan kasar, pada akhir abad itu, orang-orang Romawi secara resmi mengizinkan Yudaisme sebagai agama yang disetujui di Palestina.

Baca Juga : Wanita Cantik dan Bertubuh Tinggi Ini Rela Dinikahi Pria yang Tingginya Kurang dari 1 Meter

Ketika Bizantium Kristen mengambil alih Palestina pada abad keempat, banyak batasan-batasan yang diberlakukan bagi komunitas Yahudi yang tersisa.

Dari melarang perkawinan antara orang Kristen dan Yahudi hingga melarang orang Yahudi untuk memiliki budak Kristen.

HIDUP DI BAWAH ATURAN MUSLIM

Pada 638, Khalifah Omar menaklukkan Yerusalem dari Bizantium dan memunculkan kekuasaan Muslim atas wilayah itu.

Baca Juga : Anak yang Membunuh Ibunya Sendiri Tidak Dihukum dan Akan Kembali ke Sekolah, Teman-temannya Ketakutan!

Sementara orang Yahudi dan Kristen dianggap warga kelas dua, jumlah penganiayaan langsung menurun secara substansial.

Komunitas di Palestina cukup tenang selama periode Islam awal.

ATURAN KRISTEN

Pada 1099, Tentara Salib tiba di Palestina dan menciptakan kerajaan Kristen di Yerusalem yang berlangsung hingga tahun 1187.

Baca Juga : Sebuah Lorong Bawah Tanah Tak Sengaja Ditemukan, Siapa Sangka di Dalamnya Ada Bukti Kejahatan

Tentara Salib melarang orang Yahudi tinggal di kota Yerusalem, meskipun mereka diizinkan untuk tinggal di seluruh Palestina, dan diizinkan untuk mengunjungi Yerusalem.

Tetapi pemerintahan Kristen berumur pendek.

Pada 1187, Saladin dan dinasti Ayyubiyah menaklukkan Yerusalem.

Memang, sementara Eropa Kristen ingin membangun kekuatan di Yerusalem dan Timur Tengah, mereka akhirnya mundur ke Eropa setelah Muslim merebut kembali Acre di 1291.

Pada tahun 1258, Baghdad jatuh ke tangan Mongol.

Baca Juga : Hati-hati! Suicide Bag: Cara Bunuh Diri dengan Helium yang Banyak 'Diajarkan' di Internet!

Karena takut akan runtuhnya kekaisaran mereka dan ingin membuktikan kekuatan mereka, para penguasa Muslim memberlakukan sanksi keras terhadap orang Yahudi dan Kristen di seluruh wilayah, termasuk Palestina.

ATURAN OTTOMAN: PELUANG BARU UNTUK KOMUNITAS YAHUDI

Kerajaan Ottoman menaklukkan Palestina pada tahun 1517 dan berlangsung hingga penurunan kekaisaran pada akhir Perang Dunia I.

Populasi Yahudi di Palestina telah meledak dalam dekade-dekade sebelumnya dengan masuknya orang-orang Yahudi Spanyol dan Portugis yang telah diusir selama Inkuisisi.

Baca Juga : 'Dokter Hantu': Menguak Sisi Gelap Operasi Plastik di Korea Selatan yang Bikin Merinding

Komunitas Yahudi di Yerusalem, Tiberias, Gaza, Hebron, Acre, dan Safed sangat meningkat jumlahnya selama periode ini.

Pada 1798, Napoleon menyerbu Mesir, meskipun dia tidak pernah mendapatkan Palestina, pengaruh Eropa di Timur Tengah memiliki efek positif pada komunitas Yahudi.

Sejumlah reformasi pada abad ke-19 menyebabkan lebih banyak hak bagi orang Yahudi.

Hal itu juga diikuti dengan kewarganegaraan penuh yang diberikan kepada mereka (bersama dengan semua orang lain di Kekaisaran) pada tahun 1876.

Baca Juga : Selama 17 Tahun Wanita Ini Memotret Putranya sejak di Kandungan dengan Cara Sangat Unik, Lihat Transformasinya

Pada akhir abad ini, setelah peningkatan insiden anti-Semit di Eropa Timur, orang-orang Yahudi mulai pindah ke Palestina dengan harapan suatu hari menciptakan tanah air Yahudi di sana.

Ini adalah awal dari gerakan Zionis modern yang secara resmi menjadi badan yang terorganisir dengan Kongres Zionis Dunia pertama yang diadakan di Basel, Swiss pada tahun 1897.

Pada akhir Perang Dunia I, Inggris telah mengambil alih Palestina sebagai bagian dari Perjanjian Sykes-Picot dengan Perancis.

Konflik antara penduduk Arab dan populasi Yahudi yang terus bertambah, dalam beberapa dekade mendatang, akan mengubah wajah Timur Tengah.

Baca Juga : Tangisan Terakhir Paus Sekarat yang Disaksikan Ratusan Manusia di Pelabuhan