Find Us On Social Media :

Orang Tuanya Meminta Dokter Memberi Ganja pada Gadis 2 Tahun Ini, Rupanya Ada Penyakit Mengerikan yang Dideritanya

By Afif Khoirul M, Sabtu, 8 Desember 2018 | 19:30 WIB

Intisari-online.com - Secara umum ganja adalah obat terlarang yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.

Meski demikian sebagian besar negara seperti Kanada telah melegalkan penggunaan ganja, terlebih ganja diklaim bisa digunakan untuk kebutuhan medis.

Sama halnya dengan apa yang dialami oleh gadis berusia 2 tahun bernama Jorja Emerson asal Inggris ini.

Melansir dari Bastille Post pada Sabtu (8/12/2018), Jorja menjadi anak pertama yang menerima perawatan ganja di negara tersebut.

Baca Juga : Mengintip Hidup Anak-anak Jutawan: Ada yang Suka Habiskan Uang di Meja Judi, Ada Pula yang Lebih Suka Beramal

Meski ganja atau marijuana telah dilegalkan, pada kenyataannya, medis masih menolak menggunakannya.

Bahkan gadis kecil Jorja menerima pengobatan dengan ganja atas saran yang diminta oleh orang tuanya.

Setelah menerima resep dari seorang dokter dari London, Ayah Jorja, Robin Emerson, mengatakan:

"Kami telah berjuang selama lebih dari setahun, jadi hari ini adalah hari yang penting. Sekarang Jorja memiliki harapan," katanya.

Baca Juga : Jika Bersihkan Telinga dengan 'Cotton Bud' Berbahaya, Lalu Seperti Apa Cara Aman Bersihkan Telinga?

Ayah Jorja juga berhasil membujuk dokter untuk menggunakan ganja, untuk membantunya menerima resep ganja dari dokter.

Ayah Jorja mengatakan, "Dinas Kesehatan Nasional (NHS) menolak kami."

"Tapi saya tahu bahwa ketika saya pertama kali bertemu dokter khusus ini, dia akhirnya mengatakan kepada saya bahwa : Jorja akan bertahan hidup," tambahnya.

Diketahui, Jorja lahir dengan gangguan kromosom langka yang membuatnya mengalami kelainan kesehatan.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Meski dianggap tidak membahayakan, ketika Jorja berumur 10 bulan, dia mengalami epilepsi dan kejang selam 30 kali sehari, dan hal itu akan berakibat fatal.

Gadis kecil ini juga diidentifikasi oleh dokter dari Irlandia Utara setelah mencapai 'titik akhir' kehidupan.

Tetapi ayah dan ibu Jorja menolak untuk menyerah, dan terus mencari solusi untuk mengobati putrinya ini.

Sebelumnya mereka juga telah berkonsultasi dengan dokter dari Amerika Serikat dan Australia yang menggunakan ganja.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Ayah Jorja berkata, "Jorja telah mengambil semua obat, tetapi tidak berpengaruh."

"Dia mengambil enam obat berbeda dan masih memiliki lebih dari 30 kejang setiap hari, salah satunya dapat membunuhnya," tambahnya.

"Dia sakit setiap malam, saya telah belajar, saya belajar lagi. Saya melihat dampak hukum ganja dan operasinya di negara lain," katanya lagi.

Setiap kali Jorja mendapat perawatan ganja, setiap tiga bulan sekali, mereka harus terbang ke London secara pribadi untuk mengambil resep.

Baca Juga : Jangan Pisahkan Kuning dan Putih Telur, 'Kesempurnaannya' Hilang saat Dipisahkan

Biaya yang dikeluarkan adalah sekitar 3.000 poundsterling atau sekitar Rp55 juta untuk satu kali resep.

Selanjutnya dia memulai pengobatan cannabicol (CBC) dari Kanada dengan menggunakan jarum suntik dan menjatuhkan beberapa tetes ke lidahnya.