Find Us On Social Media :

Wanita Ini Pingsan Lalu Wajahnya Lumpuh Setelah Dipeluk Temannya, Kok Bisa?

By Tatik Ariyani, Kamis, 6 Desember 2018 | 20:00 WIB

Intisari-Online.com - Rekaman CCTV menunjukkan seorang manajer bar di headlock (dipeluk pada bagian leher) oleh rekannya saat pesta natal tahun lalu.

Tak disangka, pelukan itu membuat wajahnya lumpuh.

Molly Phillips (24) dibawa ke rumah sakit karena dicurigai stroke, tetapi kemudian menyadari dia dicekik oleh rekannya yang seorang koki bar di pesta tahunan mereka

Molly mengatakan dia pingsan setelah koki Nathan Webb mencengkeram lehernya di pesta Cameo Club yang diadakan di baridi Roathm Cardiff pada Hari Tahun Baru.

Baca Juga : Jaga Kebersihan Ginjal Anda dengan Hentikan 6 Kebiasaan Sepele Berikut

Rekaman CCTV memperlihatkan insiden tersebut pada sidang pengadilan saat Webb melingkarkan lengannya di leher Philip dan seperti mencekiknya.

Beberapa saat kemudian, lengan Molly kaku karena Nathan memegang lehernya dan ketika Nathan melepaskannya, Molly ambruk ke lantai dan kepalanya terbentur.

Awalnya, laporan Molly ditolak secara tidak adil karena gagalnya penyelidikan atas insiden tersebut.

Molly memberi tahu pegadilan bahwa kelumpuhan di wajahnya lebih permanen daripada yang dipikirkannya dulu dan mungkin dia tidak akan pernah bisa tersenyum lagi.

Baca Juga : Dengan Melihat 5 Kondisi Bibir, Ini Sebenarnya yang Terjadi pada Kesehatan Anda

Molly diberitahu bahwa luka-lukanya disebabkan oleh kekurangan oksigen atau kerusakan saraf.

Nathan sempat ditahan setelah insiden itu, tetapi dibebaskan dalam penyelidikan dan tetap dipekerjakan oleh Cameo Club setelahnya.

Sebelum kasus tersebut diangkat, Molly awalnya kembali bekerja setelah insiden itu dan mengatakan kepada bosnya bahwa dia tidak akan mengambil tindakan apa pun.

Baca Juga : Termasuk Obati Lemah Syahwat, Ini 14 Manfaat Menakjubkan dari Kurma!

Namun, seiring berjalannya waktu, dia menjadi semakin tidak percaya dan takut pada Nathan.

Petugas medis juga mengatakan kepada Molly bahwa luka yang dideritanya akan memiliki efek jangka panjang yang lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

Namun, ketika Molly ingin mengangka masalah ini, direktur perusahaan meminta untuk 'mengatasinya' dan akhirnya Molly tidak punya pilihan selain berhenti.

Baca Juga : Termasuk Obati Lemah Syahwat, Ini 14 Manfaat Menakjubkan dari Kurma!

Kemudian hakim mengkritik direktur Cameo yang gagal menanggapi permasalahan tersebut.

Sejak kejadian itu, Molly tidak hanya menghadapi kelumpuhan parsial wajahnya, namun dia juga menderita PTSD, kecemasan dan depresi.

Meski orang-orang tidak menyadari efek pada wajahnya, namun Molly yang lebih tahu kondisinya. Dia tidak bisa tersenyum, bahkan untuk foto saja.

Tetapi bagi Molly, yang paling buruk adalah kenyataan bahwa bosnya tidak melakukan apa-apa.

Molly telah bekerja di tempat itu selama dua setengah tahun dan dia telah melakukan banyak hal untuk tempat itu, namun menurutnya dia tidak berarti apa-apa bagi bosnya.

Bahkan, direktur Cameo tidak menganggap serius dampak dari insiden tersebut, meski Molly mengalami kelumpuhan parsial wajahnya.

Molly tidak pernah ditanya apakah dia merasa nyaman atau bagaimana kondisinya.

Setelah insiden tersebut, Molly mulai kehilangan kepercayaan pada kemampuan bosnya untuk menjaga keamanannya di tempat kerja.

Pada 24 Maret lalu, Molly mengatakan dia mengalami kesulitan dalam bekerja dan menangis baik sebelum dan selama dia bekerja.

Molly pun akhirnya mengundurkan diri dari tempat tersebut.

Baca Juga : Buktikan 'Ancamannya' kepada Boeing, Rusdi Kirana Mulai Siapkan Berkas Pembatalan Pembelian Pesawat