Find Us On Social Media :

Mengapa Justru Saya yang Mengalami Musibah Ini? Apakah Tuhan Itu Benar-benar Adil?

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 4 Desember 2018 | 22:00 WIB

Akhirnya suatu hari saya menulis buku ini, buku untuk orang-orang yang merasa diperlakukan tidak adil karena kematian, penyakit, disakiti, dicampakkan atau dikecewakan.

Kalau Anda termasuk salah seorang di antaranya, kalau Anda ingin percaya akan kebaikan Allah dan keadilanNya, tetapi merasa sulit karena hal yang menimpa Anda atau keluarga Anda, saya harap buku ini bisa menolong, sehingga kesakitan dan air mata Aaron tidak sia-sia.

Bukan cuma kami yang pernah goyah iman.

Saya kenal suami-istri yang anak tunggalnya meninggal.

Mereka merasa kematian itu merupakan hukuman bagi mereka, karena enam bulan sebelumnya mereka alpa berpuasa.

Mereka pikir, kalau saja waktu itu mereka berpuasa, putri mereka masih hidup sekarang.

Sebenarnya mereka marah kepada Tuhan karena merasa hukuman itu tidak setimpal, tetapi mereka takut Tuhan akan menghukum mereka lagi, jadi mereka tidak berani mengakui kemarahan itu.  

Mereka merasa kehidupan melukai mereka dan agama tidak bisa menghibur mereka.

Baca Juga : 'Tuhan Tidak Menyerang Dua Kali': Cerita Orang-orang Palu yang Membangun Kembali Puing-puing Rumahnya

Saya juga mengenal seorang wanita muda yang taat menjalankan perintah agama.

Tiba-tiba saja ia mendapati dirinya menderita multiple sclerosis, yaitu penyakit saraf yang makin lama makin parah.

Suatu saat kelak ia akan lumpuh, tidak bisa lagi mengendalikan kandung kemih dan usus besarnya.

Akhirnya ia akan tewas, padahal anaknya masih kecil-kecil.

Wanita itu mencoba berpegang pada keyakinan bahwa Tuhan mempunyai maksud dengan penderitaannya itu. Tetapi setiap kali keyakinannya goyah.

Ia menantang keluarganya, teman-temannya, pembimbing rohaninya, untuk menjelaskan mengapa malapetaka itu menimpa dirinya atau orang lain.

Kalau Tuhan memang ada, katanya, ia membenciNya, apa pun juga rencana besar Tuhan.

Baca Juga : Ini Isi Surat Berisi Pandangan Albert Einstein tentang Tuhan, Agama, dan Yahudi yang Dilelang Rp22,7 Miliar

Saya juga pernah membaca buku tulisan Harriet Sarnoff Schiff, The Bereaved Parent, yang menceritakan perihal penderitaannya karena putranya tewas dalam operasi jantung.

Pembimbing rohaninya mencoba menghibur, "Saya tahu Anda sedang mengalami masa sulit. Tetapi saya tahu Anda akan bisa menanggulanginya, sebab Tuhan tidak akan mengirimkan beban yang lebih berat daripada yang bisa kita pikul."

Reaksi Harriet Schiff ketika itu ialah, "Kalau saya lebih lemah, Robbie tentu masih hidup sekarang."

Padahal dalam hidup sehari-hari kita lihat tidak selalu yang dinamakan cobaan itu terpikul oleh orang yang menerimanya.

Baca Juga : (Foto) Saat Dua Juta Umat Muslim dari Seluruh Dunia Berkumpul di 'Rumah Tuhan', Bikin Merinding