Find Us On Social Media :

Mengapa Justru Saya yang Mengalami Musibah Ini? Apakah Tuhan Itu Benar-benar Adil?

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 4 Desember 2018 | 22:00 WIB

Intisari-Online.com – Betapa seringnya pertanyaan itu timbul kalau malapetaka datang menimpa. Mungkin tulisan Harold S. Kushner, When bad things happen to good people, ini bisa memberi titik terang di malam yang gelap kalau kita mengalami musibah. Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Intisari edisi November 1986.

Putra kami, Aaron, anak yang cerdas dan gembira. Sebelum berumur dua tahun ia sudah mengenal belasan macam dinosaurus dan bisa menjelaskan kepada orang-orang dewasa bahwa dinosaurus sudah punah.

Namun, istri saya dan saya risau memikirkan kesehatannya. Sejak umur delapan bulan, berat badan Aaron berhenti naik. Ketika umurnya setahun, rambutnya rontok. Pelbagai dokter terkemuka kami datangi.

Seorang dokter ahli penyakit anak di Boston memberi tahu bahwa Aaron menderita progeria, artinya menjadi tua dengan cepat. Ketika itu Aaron berumur tiga tahun.

Baca Juga : 'Tuhan Melindungi Saya', Keyakinan John Chau Untuk Menjamah Pulau Sentinel Meski Tahu Nyawa Taruhannya

Kata dokter itu, putra kami tidak akan bisa lebih tinggi dari 1 m. Ia tidak akan memiliki sehelai rambut pun di kepala maupun tubuhnya. Pada masa kanak-kanak ia sudah akan kelihatan seperti kakek-kakek dan akan meninggal pada umur belasan.

Yang saya rasakan ketika itu ialah sakit hati, karena tidak diperlakukan dengan adil oleh Tuhan.

Selama ini saya selalu berusaha menjadi orang baik. Saya lebih religius dari banyak orang lain yang saya kenal, yang memiliki banyak anak sehat.

Saya yakin saya menjalankan perintah-perintah Allah dengan taat, untuk memuliakan namaNya. Mengapa justru kami yang harus mengalami hal itu?

Kalaupun seandainya saya bersalah, mengapa Aaron yang mesti menderita? Ia tidak berdosa, ia anak yang bahagia.

Mengapa ia harus selalu menerima lirikan dari setiap orang setiap hari ke mana pun ia pergi?

Baca Juga : Dalam Buku Pamungkasnya, Stephen Hawking Tetap Nyatakan ‘Tidak Ada yang Namanya Tuhan’