Find Us On Social Media :

John Allen Chau Dibunuh Suku Sentinel: Antara Penyebaran Agama, Supremasi Kulit Putih, dan Imperialisme

By Ade Sulaeman, Kamis, 29 November 2018 | 08:30 WIB

Intisari-Online.com - "Kalian mungkin mengira aku gila dalam semua ini ... Tapi kurasa pantas untuk menyatakan Tuhan kepada orang-orang ini."

Itu adalah beberapa kata terakhir dalam surat terakhir yang dikirim John Allen Chau kepada orang tuanya sebelum dia dibunuh oleh penduduk Pulau Sentinel Utara minggu lalu.

Meskipun dia bukan seorang misionaris, Chau mengatakan bahwa tujuannya memang untuk membawa Injil ke suku tersebut.

Dan usahanya untuk melakukan hal itu telah memusatkan perhatian ratusan ribu orang Kristen di seluruh dunia untuk menyebarkan iman mereka.

Baca Juga : Kisah Pria yang Berhasil Berteman dengan Suku Sentinel, Sempat Diancam akan 'Digorok' oleh Anak Kecil

Tetapi siapakah para misionaris ini? Apa yang ingin mereka capai? Benarkah mereka menyebarkan kekuatan positif ke seluruh dunia, atau justru sebenarnya kehadiran mereka tidak disukai?

Apa itu misionaris?

Meskipun agama-agama lain telah mengirim penyebar agama ke seluruh dunia, tidak ada yang lebih luas atau lebih dikenal daripada misionaris Kristen.

Baca Juga : Inikah Orang Pertama yang Berhasil Menginjakkan Kakinya di Pulau Sentinel?

Misionaris dari semua kredo Kristen mengutip sebuah bagian dalam Alkitab, yang paling terkenal yang muncul dalam Kitab Matius, di mana Yesus meminta para pengikutnya untuk "menjadikan murid dari segala bangsa".

Bagian ini dikenal oleh para misionaris sebagai Amanat Agung, dan diadakan sebagai beberapa instruksi terakhir Yesus kepada murid-muridnya sebelum naik ke surga.

Orang-orang religius sering berada di garda depan upaya-upaya kolonial.

Menyebarkan agama dilihat sebagai cara untuk "membudayakan" orang-orang di luar Eropa dan Amerika Serikat.