Find Us On Social Media :

Kisah Pria yang Berhasil Berteman dengan Suku Sentinel, Sempat Diancam akan 'Digorok' oleh Anak Kecil

By Ade Sulaeman, Selasa, 27 November 2018 | 13:30 WIB

 

Intisari-Online.com - Sebagai kepala Departemen Urusan Kesukuan India, Tuan Pandit memulai kunjungan ke komunitas pulau terpencil mereka selama beberapa dekade.

Suku itu, yang hidup dalam isolasi total selama puluhan ribu tahun, menjadi perhatian global pekan lalu setelah mereka dilaporkan membunuh seorang calon misionaris Amerika berusia 27 tahun yang mencoba melakukan kontak dengan mereka.

Namun Pandit, sekarang 84 tahun, mengatakan dari pengalamannya, kelompok itu sebagian besar bersifat "cinta damai" dan merasa label 'menakutkan' yang diberikan kepada Suku Sentinel sebagai hal yang tidak adil.

"Selama kami berinteraksi, mereka mengancam kami tetapi tidak pernah mencapai titik di mana mereka berencana untuk membunuh atau melukai kami. Setiap kali mereka gelisah kami mundur," katanya kepada BBC World Service.

Baca Juga : Inikah Orang Pertama yang Berhasil Menginjakkan Kakinya di Pulau Sentinel?

"Aku merasa sangat sedih atas kematian pemuda ini yang datang jauh-jauh dari Amerika. Tapi dia melakukan kesalahan. Dia punya cukup kesempatan untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Tapi dia bertahan dan harus membayar dengan nyawanya."

Pandit pertama kali berangkat untuk mengunjungi pulau Sentinel Utara, yang hanya dihuni oleh suku tersebut, pada 1967 sebagai bagian dari kelompok ekspedisi.

Awalnya suku Sentinel bersembunyi di hutan saat Panfit dan tim datang, dan kemudian pada perjalanan selanjutnya menembak mereka dengan panah.

Dia mengatakan antropolog akan membawa barang-barang pilihan di perjalanan mereka untuk menarik suku Sentinel.

Baca Juga : Tak Punya Kekebalan Komunitas, Suku Sentinel Bisa Punah 'Hanya' karena Tertular Flu