Advertorial
Intisari-online.com - Kematian missionaris Amerika, John Allen Chau pasca menginjakkan kakinya di pulau 'terlarang' Sentinel telah memicu kegemparan.
Pria ini terbunuh dengan panah oleh penduduk suku Sentinel setelah dirinya berhasil menginjakkan kakinya di pulau tersebut.
Menurut laporan India, tujuh nelayan yang menghantarkannya menyaksikan penduduk pulau menghujamkan panah terarah ke Chau, saat ia memasuki pulau.
Kematian Chau ini kembali membuka tabir, sejarah dan spekulasi terhadap sikap penduduk Sentinel terhadap orang luar.
Baca Juga : Wanita Meninggal Saat Lakukan Operasi Plastik, Tunangannya Ungkapkan Hal yang 'Menggetarkan Hati'
Berdasarkan catatan sejarah, seorang Komandan Inggris pernah memiliki hubungan dengan penduduk kepulauan Andaman.
Namun, tidak diketahui secara pasti, apakah penduduk suku tersebut adalah orang-orang suku Sentinel atau tidak.
Komandan tersebut adalah Maurice Vidal Portman, seorang komandan yang berhubungan dengan pulau tersebut pada tahun 1880-an.
Ketika itu, India masih di bawah kekuasaan kolonial Inggris.
Portman ditugaskan untuk mengelola dan menenangkan kelompok kepulauan Andaman termasuk Sentinel Utara.
Baca Juga : Kotoran Burung Ini Jadi Sumber Pendapatan Terbesar Peru, Sekaligus Pemicu Perang dengan Amerika Serikat
Namun, kedatangan Portman pada tahun 1880-1900 membuat kesengsaraan, karena banyak hal memilukan dilakukan olehnya.
Melansir Unilad, Portman terobsesi secara eroris dengan orang-orang Andaman, di mana ia memanjakan hasratnya untuk fotografi dengan menculik anggota dari berbagai suku di Andaman.
Kemudian, mereka menempatkannya dalam komposisi homoerotic, tiruan Yunani, namun tidak jelas apakah suku yang dimaksud Jawara, atau Sentinelese.
Komandan Portman juga mengukur dan mengkatalogkan setiap inci dari tubuh tahanannya, termasuk fokusnya pada alat kelamin.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Mengutip dari sebuah artikel tahun 2000 dalam American Sholar, juga menggambarkan bagaimana Portman pergi ke pulau Sentinel Utara dengan kontingen bersenjata.
Ia menculik pasangan tua dan empat anak, dan membawanya ke Port Blair. Akan tetapi, orang tua yang dibawa itu jatuh sakit dan meninggal.
Sementara itu, penculikan yang dilakukan Portman kemungkinan telah turun dari mulut ke mulut dalam bahasa mereka.
Ada spekulasi yang menyebutkan bahwa sikap tertutup mereka pada orang asing dipicu karena kejadian sejarah yang melibatkan Portman pada orang-orang Andaman.
Hingga akhirnya pada tahun 60-an dan 70-an kekejian kolonial Inggris telah berakhir, ketika Pemeruntah India mencoba melakukan kontak dengan penduduk Sentinel sekali lagi.
Mereka disambut dengan tidak menyenangkan, dan lagi-lagi hingga tahun 2006 orang Sentinel bahkan membunuh dua nelayan yang berlayar di dekat pulau tersebut.
Baca Juga : 5 Hal yang Perlu Anda Siapkan Untuk Menjaga Kesehatan Ketika Musim Hujan