Advertorial
Intisari-online.com - Semakin hari memang operasi plastik kian marak, terutama di negara-negara maju.
Namun, tak sedikit pula yang mengalami insiden memilukan hanya karena operasi plastik salah satunya wanita satu ini.
Melansir ABC News pada Minggu (25/11/2018), seorang wanita Dallas melakukan perjalanan dari Meksiko untuk operasi plastik.
Namun, sayangnya sebelum operasi tersebut dilakukan justru hal mengerikan terjadi yang membuatnya hingga berujung kematian.
Baca Juga : Hanya 'Berbisik' pada Kamera, Wanita Ini Dibayar hingga 11 Miliar Per Tahun, Kok Bisa?
Wanita bernama Avila berusia 36 tahun ini seharusnya menjalani operasi hidung pada 30 Oktober di Juarez Meksiko.
Akan tetapi, operasi tersebut terlambat karena ahli bedah terbang lebih terlambat dari Guadalajara, menurut keterangan keluarga.
Tunangan Avila, Enrique Cruz, tidak diizinkan untuk melihatnya ketika dia kembali ke fasilitas sekitar pukul 4 sore.
Meskipun pada saat itu dia diberitahu operasi hanya akan memakan waktu empat jam, katanya kepada afiliasi ABC News.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Namun, tak lama setelah Cruz berbicara pada dokter, mereka mengatakan bahwa direktur rumah sakit datang dan mengatakan butuh ambulans segera.
Tanpa diduga keluarga menyadari ternyata Avila telah menderita komplikasi dari suntikan anestesi sebelum oerasi plastik.
Meskipun obat bius itu disuntikkan ke tulang belakang Avila.
Kenyataanya obat ini menyebar hingga ke otaknya, dan ia menderita kerusakan otak yang parah, kata Angie Avila kepada dokter.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Selain itu, dia menderita serangan jantung dan kekurangan oksigen, kata Angie Avila.
Karena hal itu, peneliti negara Meksiko mencari tahu di mana Avila menerima operasi.
Hal itu untuk menyelidiki, apakah ada kelalaian medis yang memainkan peran dalam komplikasi yang diderita wanita ini.
Keluarga Avila yang mendengar kabar ini, sulit untuk menerima keadaan tersebut, setelah dokter mengatakan"tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan untuknya."
Baca Juga : Pembunuhan Pria AS oleh Suku Sentinel: Polisi Masih Mengintai Pulau untuk Temukan Mayat Korban
Ungkapan itu, adalah isyarat sederhana yang di katakan pihak rumah sakit bahwa nyawa Avila sudah tidak tertolong lagi.
Hal itu juga membuat tunangannya Cruz merasa sedih karena mereka telah bersama selama lebih dari 10 tahun.
Dalam kesedihannya, Cruz mengatakan meski Avila telah meninggal, ia mengatakan bahwa mereka telah "dinikahkan oleh Tuhan."
"Tidak peduli apa yang terjadi aku ingin dia tahu aku punya tempat khusus hatiku (untuknya)," Cruz mengatakan.