Find Us On Social Media :

Hari Anak-anak Sedunia: 2 Cara Asuh Anak, Dengan Cinta dan Aturan

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 20 November 2018 | 14:00 WIB

Menurutnya, Dika perlu menikmati permainan-permainan secara merata di sela-sela waktu luangnya yang sedikit, karena sebagian besar dihabiskan untuk sekolah dan mengikuti berbagai kursus.

Sedangkan pada pertanyaan untuk sang ayah, “Aku ingin ayahku.…” Dika menjawab, “Melakukan apa saja seperti yang dia tuntut dariku.”

Rupanya Dika tidak mau diperintah untuk melakukan ini dan itu.

Ia hanya ingin melihat ayahnya melakukan seperti apa yang diperintahkan kepada dirinya.

Bangun pagi-pagi kemudian membereskan tempat tidurnya, makan dan minum tanpa harus dilayani, menonton TV secukupnya, merapikan sendiri koran yang habis dibacanya dan tidur tepat waktu.

Masih ada sejumlah jawaban lain yang membuat sang ibu terhenyak, seperti “Aku ingin ayahku tidak menyalahkanku di depan orang lain, merasa paling benar dan paling hebat, mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepadaku.”

Sementara untuk sang ibu, “Aku ingin ibuku memeluk dan menciumku setiap hari seperti dia memeluk dan mencium adikku.”

Apa yang dirasakan Dika bisa jadi merupakan gambaran jeritan hati banyak anak lainnya yang merasa tidak happy dengan pengasuhan orangtuanya.

Membesarkan anak memang bukan perkara gampang, semua serba otodidak, wong tidak ada sekolahnya.

Beruntung, belakangan mulai banyak buku-buku parenting yang bisa menjadi panduan bagi orangtua. Isinya kebanyakan mengadopsi pemikiran-pemikiran dalam ilmu psikologi.

Aturan itu mutlak

Dalam mendidik anak, aturan mutlak ada. Pola asuh permisif yang tanpa aturan, meski terlihat menyenangkan bagi anak, sesungguhnya malah menjerumuskan masa depannya.

Sebab lewat aturanlah anak dididik supaya kelak siap menghadapi kehidupannya yang mandiri.

Sedari kecil, anak harus diperkenalkan terhadap aturan.

Buatlah aturan yang konkret, komunikasikan secara jelas, lalu terapkan secara konsisten. Apabila anak tidak menjalankannya, tegur dan ingatkan.

“Misalnya anak lupa menaruh handuk sehabis mandi maka ingatkan saja, jangan lantas kita yang mengerjakannya,” ujar Handayani.

Baca Juga : Begini Cara Mengasuh Anak Agar Tetap Aktif