Advertorial

Penjara Wanita di Ohio Ini Berikan Kesempatan Ibu Narapidana Untuk Mengasuh Anak-Anaknya

Mentari DP

Editor

Melihat hal ini, Ohio Reformatory for Women, sebuah penjara wanita di Ohio, Amerika Serikat, memberikan sebuah fasilitas pengasuhan anak untuk narapidana wanita.
Melihat hal ini, Ohio Reformatory for Women, sebuah penjara wanita di Ohio, Amerika Serikat, memberikan sebuah fasilitas pengasuhan anak untuk narapidana wanita.

Intisari-Online.com – Memiliki dan mengasuh anak adalah impian setiap wanita. Tak terkecuali bagi narapidana wanita yang sedang menjalani masa hukuman di penjara.

Namun karena mereka sedang dihukum, sepertinya mengasuh anak mereka sangatlah susah.

Melihat hal ini, Ohio Reformatory for Women, sebuah penjara wanita di Ohio, Amerika Serikat, memberikan sebuah fasilitas pengasuhan anak untuk narapidana wanita.

Mereka menyiapkan sebuah tempat untuk narapidana wanita untuk mengasuh anak mereka.

(Baca juga:Saya Akan Dikeluarkan dari Penjara Hari Ini)

(Baca juga:Jangan Pernah Bikin Tato Seperti Ini! 8 Tato Terlarang Ini Akan Membawa Masalah Besar, Termasuk Dipenjara)

Contohnya Janisha Meredith (23) dari Cleveland, yang merawat anaknya, Javon Jackson (2) di dalam penjara.

Diketahui Javon dan empat anak lainnya, yang lahir saat ibu mereka dipenjara, dibesarkan oleh ibu mereka di safitas pengasuhan anak ini.

Ibu dan anak-anak mereka tidur di kamar setinggi 2,4 meter dengan lebar 4,2 meter lengkap dengan boks, lampu malam, dan banyak sekali popok.

Setiap hari, narapidana wanita ini akan menghabiskan hari mereka di dalam area penjara. Mereka akan mengikuti beberapa kelas rehabilitasi.

Jika ibu mereka sedang mengikuti kelas, beberapa narapidana wanita lainnya akan bergantian menjadi pengasuh anak.

(Baca juga:Inilah 8 Penjara Paling Nyaman di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia Lho...)

Dilansir dari cleveland.com, sejak tahun 2001, 298 bayi dan balita tinggal bersama ibu mereka di penjara Marysville.

Negara bagian ini adalah satu dari 11 negara bagian yang menawarkan pengasuhan anak di penjara.

Tidak hanya itu, Biro Penjara A.S. juga memiliki sebuah program.

Mereka mengatakan bahwa program tersebut memungkinkan para ibu untuk terikat secara mendalam dengan anak-anak mereka walau mereka sedang di penjara.

Bahkan tahun ini, program tersebut mendapat dana hibah sebesar 61.000 US Dollar (Rp838 juta) dari para relawan dan pejabat untuk menyediakan kelas pendidikan bagi orangtua dan keluarga.

"Program ini telah membantu saya menjadi orangtua yang lebih baik dan orang yang lebih dewasa," kata Meredith.

"Setelah ke luar dari penjara, saya bisa lebih memperhatikan apa yang penting untuk anak saya.”

(Baca juga:Seperti Inilah Penjara Khusus di El Salvador, Tempat Bagi Para Anggota Geng Jalanan Dihukum)

Namun di sisi lain, beberapa orang melayangkan kritik terkait dampak jangka panjang program pengasuhan anak di penjara ini.

Mereka mengatakan anak-anak, terutama bayi, tidak boleh ditempatkan di penjara.

Mereka takut pengasuhan ini akan menghambat perkembangan kognitif dan pertumbuhan anak, karena penjara dibangun untuk menghukum dan merehabilitasi, bukan untuk memenuhi kebutuhan anak.

"Lingkungan penjara sangat menegangkan,dan stres itu tidak baik untuk anak kecil," kata James Dwyer, seorang profesor hukum di College of William and Mary di Virginia.

Gail Smith, direktur Women in Prison Project untuk Asosiasi Pemasyarakatan New York, sependapat.

"Budaya penjara berfokus pada keamanan dan hukuman," kata Smith. "Program ibu-bayi harus berpusat pada keluarga dan mengasuh."

Akan tetapi, Joseph Carlson, seorang profesor di Universitas Nebraska di Kearney, berpikiran sebaliknya.

Profesor yang telah mempelajari efek wanita yang melahirkan anak di penjara selama lebih dari 20 tahun ini mengaku awalnya dia skeptis.

"Saya berpikir, 'Kedengarannya sangat aneh'," kata Carlson.

"Kemudian saya menyadari bahwa program ini bekerja dengan sangat baik. Wanita akan menjaga bayi mereka saat berada di dalam penjara dengan sangat baik dan berjanji tidak akan pernah mau dipenjara lagi."

"Ketika saya ke luar dari penjara ini, saya tidak ingin kembali lagi," ungkap Meredith.

(Baca juga:Menyeramkan! Beginilah Penjara Phu Quoc Vietnam yang Tidak Manusiawi)

Artikel Terkait