Find Us On Social Media :

Jangan Sekali-kali Mengaktifkan Ponsel di Alam Terbuka saat Turun Hujan jika Tak Ingin Maut Mengintai

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 20 Maret 2018 | 18:15 WIB

Intisari-Online.com – Awal menjelang pertengahan 2017 lalu, persisnya pada pukul 15.00 WIB, 11 orang pendaki gunung tersambar petir di saat mendaki di kawasan Gunung Prau, Wonosobo, Jawa Tengah.

Dari 11 itu, tiga di antaranya meninggal dunia dan lainnya luka-luka akibat kejadian tersebut.

Menurut kepolisian setempat, seperti diberitakan Intisari Online, saat itu sedang hujan deras.

Tidak ada keterangan pasti apakah mereka mengaktifkan ponsel saat mendaki atau tidak, namun mengaktifkan ponsel saat hujan deras adalah tindakan berbahaya.

Awam tidak menyadari bahwa mengaktifkan ponsel di ruang terbuka ketika turun hujan akan mengubah ponsel itu seolah-olah menjadi penangkal petir.

(Baca juga: Hati-hati! Jangan Pernah Lakukan Hal-hal ‘Terlarang’ Ini Jika Tak Ingin Tersambar Petir)

Mengapa begitu?

Penangkal petir umumnya terbuat dari besi atau bahan yang bersifat konduktor (muatan elektron yang dapat bergerak bebas).

Karena muatan listrik pada konduktor (elektron) dapat bergerak bebas, maka secara teori fisika, muatan-muatan listrik hanya berada-pada permukaan benda konduktor.

Berdasarkan teori dasar kelistrikan (Hukum Coulomb atau Hukum Gauss), medan listrik (daerah yang dipengaruhi interaksi listrik) berbanding lurus (sebanding) dengan kerapatan muatan (muatan persatuan luas).

Jadi, untuk konduktor bermuatan yang permukaannya sempit maka medan listrik yang dihasilkan jauh lebih besar dibandingkan dengan konduktor dengan permukaan lebih luas.

Itulah sebabnya mengapa penangkal petir selalu dibuat runcing atau tajam. Dengan luas permukaan yang kecil, akan dihasilkan kerapatan muatan yang lebih besar, sehingga dapat menghasilkan medan listrik atau daerah interaksi listrik yang kuat.

(Baca juga: (Video) Fotografer Ini Berhasil Menangkap Momen Ketika Empire State Building ‘Dipukul’ Kilat Petir Berwarna Pink)