Find Us On Social Media :

Tak Perlu Menunggu Tua untuk Mengubah Dunia, 5 Bocah Ajaib Ini Membuktikannya

By Tatik Ariyani, Minggu, 18 Maret 2018 | 19:15 WIB

Intisari-Online.com - Masih ada orang yang berpikir bahwa untuk berkontribusi pada dunia, mereka harus menunggu banyak berpengalaman atau sukses.

Padahal untuk menjadi pengubah dunia, orang-orang hanya perlu untuk memulai melakukannya.

Alih-alih menunggu untuk menjadi tua untuk memulai sesuatu, ada anak-anak di usia mereka yang masih belia justru telah banyak berkontribusi untuk menjadikan dunia lebih baik.

Dilansir dari thisisinsider.com, beberapa anak menggunakan seni, sains, teknologi dan semuanya memiliki hati dan ide yang lebih besar untuk menjalankan misi mulia mereka.

(Baca juga: )

1. Mikaila Ulmer (11 tahun)

Mikaila Ulmer memulai sebuah perusahaan minuman lemon yang membantu menyelamatkan lebah.

Saat usianya baru empat tahun, Ulmer memiliki ide untuk kompetisi bisnis anak-anak.

Dia kemudian terpesona dengan lebah yang penting bagi ekosistem setelah tersengat lebah dua kali.

(Baca juga: )

Dia tahu bahwa jumlah lebah mulai menurun pada tingkat yang mengkhawatirkan, sehingga muncul ide untuk membentuk Me & The Bees Lemonade yang menjual minuman lemon dengan pemanis madu lokal dari Texas.

Dia juga menyumbangkan sebagian dari keuntungannya untuk melindungi populasi lebah madu.

Tahun 2015, Ulmer membuat bisnis reality show Shark Thank dan meraup investasi sebesar $ 60.000 (Rp825 juta) dan kini minumannya dijual di 14 negara bagian.

2. Hasan Zafar (15) dan Shireen (13)

(Baca juga: )

Dua bersaudara tersebut mendirikan The Street Schol sehingga anak tunawisma di Karachi, Pakistan bisa mendapatkan pendidikan, juga memberikan anak-anak tersebut uang, makanan dan pakaian.

Saat ini, mereka telah meningkatkan pendaftaran dari 25 menjadi 80 siswa dan mereka mempekerjakan enam guru yang dibayar.

3. Robby Novak (12 tahun)

Robby adalah YouTuber yang membuat jutaan orang tertawa meskipun dia menderita penyakit langka, yaitu osteogenesis imperfecta yang menyebabkan tulangnya rapuh.

Namun, dia tidak menyerah untuk menghibur orang lain dan mendorong penonton agar lebih toleran, penyayang, percaya diri dan murah hati.

(Baca juga: )

4. Xiuhtezcatl Martinez (16 tahun)

Dia adalah seniman hip hop dan aktivis PBB yang menangani pelestarian lingkungan.

Dia merupakan tokoh kunci dalam gerakan lokal untuk melarang pestisida di taman kota, menerapkan plastik berbayar dan mengurangi polusi dari pembangkit listrik tenaga batu bara.

Martinez menggunakan ketrampilan musik dan organisasi untuk membuat orang muda terlibat dalam perang melawan perubahan iklim.

(Baca juga: )

5. Katie Stagliano (17 tahun)

Katie memulai sebuah program yang membawa hasil tanaman segar bagi yang kelaparan.

Saat ini, bersama organisasinya, Katie's Krops, dia mengoperasikan 100 kebun untuk memberi makan anak-anak yang kelaparan di 32 negara bagian yang berbeda.

(Baca juga: )