Find Us On Social Media :

Penelitian Terbaru Ungkap Adanya Efek Lain dari Kopi Terhadap Perilaku Seksual, Mirip Ganja Namun Kebalikannya

By Editorial Grid, Sabtu, 17 Maret 2018 | 13:45 WIB

Intisari-Online.com - Sebuah studi terbaru tentang konsumsi kopi telah mengungkapkan rekreasi yang mempengaruhi metabolisme kita.

Hasilnya menggambarkan sejumlah efek lain dari kopi yang berdampak pada beberapa sistem dalam tubuh.

Dilansir Intisari-Online.com dari www.sciencealert.com, penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan minum kopi secara rutin mungkin memiliki serangkaian manfaat dan juga risiko yang kompleks terhadap kesehatan kita.

Sepertinya hampir sebulan berlalu ketika ada penemuan baru bahwa kopi baik untuk kesehatan kita dan membantu kita menjalani kehidupan yang lebih lama.

(Baca Juga: Ini Dia Manfaat Kopi Bagi Tubuh, Dari Kaki Sampai Kepala)

Namun kali ini, studi terbaru menunjukkan kepada kita ternyata senyawa dalam secangkir kopi dapat mengubah metabolit lebih banyak dalam darah.

Studi ini melibatkan 47 peminum kopi untuk menghentikan kebiasaan tersebut selama sebulan, dan membolehkan kembali mereka minum empat cangkir kopi setiap hari selama 30 hari berikutnya.

Setelah itu, mereka menaikkan asupan kopi mereka menjadi delapan gelas.

Setelah itu, peneliti mengambil sampel darah untuk menganalisis perubahan biokimia.

Profil yang dihasilkan menunjukkan 115 metabolit dipengaruhi oleh konsumsi kopi.

(Baca Juga: Seorang Dokter Tewas Setelah Ditikam oleh Suami Pasiennya Sendiri, Diduga Inilah Penyebabnya)

Sebanyak 82 bahan kimia tersebut sudah diketahui, dan bisa dipetakan ke 33 jalur metabolisme.

Konsekuensi dari perubahan ini tidak dieksplorasi secara gamblang, tapi yang jelas adalah bahwa kita benar-benar harus memperhatikannya.

"Ini adalah hal baru yang memungkinkan kopi mempengaruhi kesehatan," kata penulis utama studi Marilyn Cornelis dari Northwestern University Feinberg School of Medicine.

"Sekarang kita ingin mempelajari lebih dalam dan mempelajari bagaimana perubahan ini mempengaruhi tubuh."

"Misalnya, minum sekitar delapan cangkir kopi sehari memiliki efek lain yang menyebabkan turunnya jenis neurotransmitter yang mirip efek dari konsumsi ganja."

"Dengan kata lain, di mana ganja meningkatkan sistem endocannabinoid tubuh kita, sesuatu dalam kopi tampaknya justru menurunkan sistem neurotransmitter pada tubuh."

(Baca Juga: Beginilah Hasil Operasi 'Mata Barbie' yang Dijalani Seorang Wanita Hingga Memakan Waktu 3 Bulan)

"Tubuh kita cenderung mengurangi produksi endocannabinoids pada saat stres, membuat para peneliti mempertanyakan hubungan antara kopi dan bagaimana tubuh kita menyesuaikan diri."

"Konsumsi kopi yang meningkat selama kurun waktu dua bulan percobaan mungkin telah menciptakan cukup tekanan untuk memicu penurunan metabolit dalam sistem ini," kata Cornelis.

"Jalur endocannabinoid mungkin mempengaruhi perilaku makan," kata Cornelis.

Jalur metabolisme lain yang perlu diselidiki lebih lanjut adalah yang bertanggung jawab untuk menjaga steroid kita tetap diawasi.

Dikutip dari Wikipdia, senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron, dan estrogen. 

Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon.

(Baca Juga: 'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat)

 "Steroid mencakup berbagai utusan kimia yang menyebar melalui darah kita, mengendalikan segala sesuatu mulai dari pertumbuhan hingga karakteristik seksual."

 Temuan ini mungkin bisa menjelaskan mengapa kopi tampaknya memiliki begitu banyak manfaat kesehatan, seperti membantu dalam manajemen berat badan dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.

 "Temuan baru kami yang menghubungkan kopi dengan endocannabinoids menawarkan penjelasan alternatif yang patut dipelajari lebih lanjut," kata Cornelis.

 "Mengingat betapa populernya kopi di seluruh dunia, aneh rasanya ada begitu banyak hal yang masih belum kita ketahui tentang dampaknya terhadap kesehatan kita."

(Baca Juga: Lupa Anaknya Ditinggal di Dalam Mobil, Ibu Ini Menyesal dan Menangis Melihat Kondisi Anaknya saat Kembali ke Mobil?)

"Mudah-mudahan lebih banyak penelitian seperti ini akan membantu kita menyempurnakan manfaatnya dan membantu kita menentukan bagaimana mendapatkan hasil yang maksimal," tambahnya. (Adrie P. Saputra)