Penulis
Intisari-Online.com- Orang Mesir kuno dikenal oleh banyak orang sebagai simbol sejarah kecantikan, kesombongan, dan kebersihan.
Penampilan adalah hal sangat penting di negara yang terletak di dekat Sungai Nil ini.
Dilansir dari Ancient Origins, gaya rambut bagi mereka adalah cerminan status sosial, jenis kelamin, dan usia.
Seorang budak tidak akan pernah memiliki gaya rambut yang sama dengan oran bebas, dan kelas bawah tidak akan pernah memiliki gaya rambut yang sama dengan kelas atas.
Baca Juga:Aneh, Uang Tabungan Milik Sejumlah Nasabah BRI Berkurang Secara Misterius
Baca Juga:Presiden Rusia Tak Bisa Berhenti Tertawa Saat Nama Indonesia Disebut, Rupanya karena Hal Ini
Gaya rambut untuk para wanita sangatlah unik, ada yang halus bergelombang, keriting panjang, dan pendek sedagu.
Sekelompok peneliti yang berbasis di University of Manchester di Inggris memeriksa rambut dari 18 mumi.
Hasil analisis mengungkap bahwa rambut 9 dari 18 mumi mengandung zat yang terbuat dari asam lemak hewan dan tumbuhan.
Para periset yakin bahwa itu adalah semacam gel untuk merawat rambut.
Orang Mesir kuno diketahui memiliki masalah kerontokan rambut dan menggunakan lemak dari singa, buaya, ular, angsa, kucing, kambing, atau kuda nil pada kulit kepala untuk menjaga kesuburan rambut.
Sementara itu, rambut palsu muncul karena beberapa alasan.
Alasan pertama untuk menutupi uban dan selanjutnya yakni kenyamanan memakai rambut palsu dibanding merawat rambut asli.
Rambut palsu sangat populer tidak hanya di Mesir Kuno, tapi juga di Mesopotamia, Crete, Yunani dan Persia.
Baca Juga:Minumlah Air Rebusan Pisang Sebelum Tidur, dan Lihat Reaksi Menakjubkan pada Tubuh Anda
Rambut palsu yang paling mahal terbuat dari serat nabati seperti linen, wol domba, dan rambut manusia.
Sedangkan yang termurah terbuat dari serat nabati, dan bangsawan hanya menggunakan yang terbuat dari rambut manusia.
Orang Mesir kuno juga menggunakan minyak wangi untuk merawat rambut palsunya.
Rambut palsu digunakan selama keseharian para bangsawan, dan juga saat mengunjungi festival besar dan acara.
Rambut palsu Mesir biasanya dibuat menyerupai helm dihias dengan batu mulia dan perhiasan.
Bagi kaum bangsawan semakin memiliki banyak rambut palsu semakin dianggap memiliki status sosial yang tinggi.
Setelah mati, orang sering dikuburkan dengan rambut palsu terbaik mereka.
Mereka ingin tampil kaya dan dengan rambut indah di akhirat.
Baca Juga:Melalui Ramalan Jayabaya, Sultan Hamengku Buwono IX Sudah Memprediksi Datangnya Kemerdekaan RI