Find Us On Social Media :

Salut, Setelah 12 Tahun Dipenjara, Pria Ini Jadi Dosen di Sekolah Hukum Bergengsi

By Mentari DP, Senin, 12 Maret 2018 | 11:30 WIB

Ia kemudian menyiapkan sebuah ringkasan hukum, tetapi tidak pernah bisa mendapatkan keringan hukuman apapun bagi dirinya.

Meskipun demikian, hal itu tidak mengahalangi ketertarikannya pada ilmu hukum yang mulai muncul pada dirinya.

“Apa yang aku temukan adalah aku benar-benar menikmati proses untuk memecahkan teka-teki hukum ini dan menulis jawabannya. Dan aku mulai menolong tahanan lain dengan kasusnya,” jelas Shon.

(Baca juga: 5 Penjara Super Ekstrem Milik CIA yang Tidak Pernah Anda Bayangkan Sebelumnya)

Shon tidak ingat nama orang pertama yang dibantunya dalam menyampaikan petisi hukum pertamanya, namun ia ingat pada kasus yang kedua.

Diketahui ia telah mengajukan hampir 30 petisi hukum selama menjalani masa sisa hukumannya. Dan ketika ia dibebaskan pada 2009, ia diterima di University of Washington School of Law.

Begitu lulus kuliah, ia bekerja selama setahun sebagai seorang panitera hukum bagi Hakim Janice Rogers Brown.

Kemudian ia lulus ujian Washington State Bar dan resmi menjadi seorang pengacara berlisensi di Washington pada 2015.

Kini, Shon Hopwood bukan Shon Hopwood yang dulu.

Sebab sekarang Shon adalah seorang profesor hukum di salah satu sekolah hukum bergengsi di negara itu, yaitu di Georgetown University Law School.

Shon berkata bahwa pengalamannya di penjara memengaruhi bagaimana dirinya mengajar di kelas.

Ia juga jadi lebih akrab dengan apa hasil dari proses hukum adalah penahahan, persidangan, dan masa hukuman.

Ketika ia tidak sedang mengajar, Shon adalah seorang aktivis yang semangat dalam perbaikan pengadilan kriminal.

Ia bekerja di Families Against Mandatory Minimums.

Bahkan ia juga ada di Gedung Putih selama beberapa bulan terakhir untuk mendiskusikan perbaikan penjara, serta setumpukan perkara yang ditanganinya saat ini.

Hebat bukan?

(Baca juga: Beginilah Penampakan Devil's Island, Pulau Neraka bagi 70.000 Tahanan yang Dipenjara di Prancis)