Find Us On Social Media :

Skandal Kekerasan Anak Terburuk di Inggris Terungkap, Selama 40 Tahun Ada 1.000 Anak Disiksa dan Diperkosa

By Masrurroh Ummu Kulsum, Senin, 12 Maret 2018 | 10:15 WIB

Intisari-Online.com – Sebuah geng diduga telah melakukan kekerasan fisik maupun seksual terhadap 1.000 anak di bawah umur selama 40 tahun.

Gadis-gadis muda di kota Telford, Shropshire, dibius, dipukuli dan diperkosa oleh geng perawatan yang aktif sejak tahun 1980-an. 

Tiga orang di antaranya bahkan dibunuh dan dua lainnya tewas diduga terkait skandal terebut.

Melansir Mirror (11/03/2018), investigasi yang dilakukan oleh mereka selama 18 bulan menemukan fakta-fakta yang bahkan lebih parah jika dibandingkan kasus serupa yang pernah terjadi di kota Rochdale dan Rotherham.

BACA JUGA: 

BACA JUGA: 

Berikut hasil investasinya:

1. Pekerja sosial mengetahui adanya pelecehan di tahun 1990-an namun polisi baru 10 tahun kemudian baru melakukan penyelidikan,

2. Staf dewan menganggap anak-anak yang dilecehkan dan diperdagangkan sebagai pelacur dan bukan korban,

3. Pihak berwenang gagal menjaga rincian penyalahgunaan dari Komunitas Asia karena takut akan rasisme,

4. Polisi gagal menyelidiki kasus baru-baru ini yang membuat anggota parlemen harus turun tangan, dan

5. Seorang korban mengaku polisi telah menghalanginya untuk mencari tahu mengapa pelaku penyiksaannya tidak diadalili karena mereka khawatir ia akan berbicara kepada media.

Berdasarkan laporan Sunday Mirror, pihak berwenang dikatakan telah melakukan kekeliruan dalam mendakwa pelaku sehingga banyak pelaku yang tidak dihukum.

Skandal kekerasan ini dianggap terburuk yang terjadi di Inggris karena populasi kota Telford hanya 170.000 jiwa. Sedangkan yang sebelumnya terjadi di Rotherham jumlah korbannya mencapai 1.500 orang dari total populasi  260.000 orang.

BACA JUGA: 

Anggota parlemen setempat, Lucy Allan, telah meminta penyelidikan publik atas kasus ini karena menganggap temuan ini adalah hal yang sangat serius dan mengejutkan.

"Sekarang harus ada penyelidikan independen tentang eksploitasi seksual anak di Telford sehingga masyarakat kita dapat memiliki kepercayaan mutlak pada pihak berwenang," ujar Lucy kepada Mirror.

Dino Nocivelli, pengacara spesialis pelecehan anak menambahkan, "Anak-anak ini diperlakukan sebagai komoditas seksual oleh orang-orang yang melakukan tindakan pelecehan yang tercela."

"Mereka yang selamat layak mendapat penyelidikan, mereka perlu tahu bagaimana pelecehan berlangsung begitu lama dan mengapa begitu banyak pelaku tidak pernah dibawa ke pengadilan," ungkap Dino.

Salah satu korbannya yang masih berusia 14 tahun saat itu menceritakan, dirinya dipersiapkan dan disalahgunakan setelah nomor teleponnya dijual kepada para pedofil.

"Malam demi malam, saya dipaksa berhubungan seks dengan banyak pria pada liburan yang menjijikkan di rumah-rumah kotor." ceritanya.

"Saya hamil dua kali dan melakukan dua aborsi. Beberapa jam setelah aborsi saya yang kedua, saya dibawa oleh salah seorang pelakunya untuk diperkosa oleh lebih banyak pria."

"Saat terburuk datang tepat setelah ulang tahun ke 16 saya, saat saya dibius dan diperkosa oleh lima pria."

Korban ini diancam oleh para pelaku rumahnya akan dibakar jika dia berani mengatakan apa yang dia alami kepada orang lain.

Selain itu, Lucy Lowe (16) terbunuh pada tahun 2000 bersama ibu dan saudara perempuannya setelah pelaku Azhar Ali Mehmood membakar rumah mereka.

Pelaku tersebut menargetkan Lucy pada tahun 1997 dan dia baru berusia 14 tahun saat melahirkan putrinya.

Pelaku dipenjara karena membunuh Lucy, ibu, dan saudara perempuannya. Tapi dia tidak pernah didakwa sehubungan dengan kejahatan seks.

Sheila Taylor, yang menangani penyelidikan kasus di Rotherham, mengatakan skala sebenarnya kasus Telford mungkin tidak akan pernah diketahui karena banyak korban yang mungkin tidak mau mengungkapkan.

Investigasi kepolisian yang disebut Operation Chalice telah mengidentifikasi lebih dari 100 korban yang dilukai antara tahun 2007 dan 2009.

Polisi juga mengatakan pelakunya bisa sampai 200 orang, namun hanya sembilan yang dipenjara dan kasus tersebut kemudian ditutup.

BACA JUGA: