Advertorial

Ditanya Ukuran Payudara, Para Ratu Kecantikan Ini Justru Menjawabnya dengan Isu Kekerasan terhadap Perempuan

Moh Habib Asyhad

Editor

Intisari-Online.com -Alih-alih menjawab pertanyaan-pertanyaan klise yang telah bertahan dari tahun ke tahun, para peserta Miss Peru 2017 ini mengutarakan jawaban yang amat mengejutkan.

Ketika mereka biasanya akan membeberkan ukuran payudara, pinggang, dan pinggul, para peserta ini memanfaatkan kesempatan itu untuk menyoroti femisida di negara tersebut.

Istilah femisida alias femicide, pertama kali dicetuskan oleh Diana Russel, digunakan untuk menyebut pembunuhan perempuan yang disebabkan karena ia perempuan—dalam perkembangannya istilah ini digunakan untuk menyebut kekerasan terhadap perempuan.

Romina Lozano, yang menjadi pemenang, menggunakan ajang ini untuk berbicara tentang sederetan figur perempuan yang kerap menjadi target kekerasan.

(Baca juga:1 dari 4 Perempuan di Asia Timur dan Pasifik Membiarkan Kekerasan Terhadap Perempuan)

Lozano, yang berusia 20 tahun, menggambarkan figurnya sebagai “3.114 perempuan menjadi korban perdagangan sampai 2014” di acara yang paling banyak ditonton di Peru yang disiarkan pada Minggu (29/10) itu.

“Setiap hari kita melihat bahwa perempuan mati di tangan pasangan mereka, jika Anda memiliki kesempatan untuk mengubah undang-undang tersebut, menurut Anda, apakah yang tepat untuk mengikhiri masalah ini?” tanya juri Magaly Medina bertanya:

Ia pun menjawab:

“Apa yang kita lihat setiap hari di berita itu patut disesalkan. Tidak berhenti semenit atau sedetik pun.

Rencana saya adalah menerapkan database, yang berisi nama masing-masing penyerang, tidak hanya untuk kekerasan perempuan tapi untuk segala hal yang dia lakukan pada perempuan, untuk mengetahui siapa orang itu sebenarnya dan karena itu memungkinkan hal ini tidak terjadi lagi. Terus terjadi.

Jika kita bisa menerapkan sesuatu yang lain, itu akan menghilangkan semuanya, seperti kunjungan dan keuntungan lainnya.”

Sebanyak 23 perempuan lainnya yang ikut dalam kompetisi itu pun mengikutinya—menyebutkan statistik kekerasan gender yang mengejutkan di negara tersebut.

Juana Acevedo Chimpotaz mengatakan bahwa “ukurannya” adalah “70 persen perempuan di negara tersebut adalah korban pelecehan di jalanan.”

Sementara Camila Canicoba Llaro bilang, “Namaku Camila Canicoba dan saya mewakili departemen Lima. Ukuran saya adalah: 2.202 kasus femicide dilaporkan dalam sembilan tahun terakhir di negara saya.”

Luciana Fernandez Lopez mengatakan kepada juri bahwa ukurannya adalah “13 ribu anak perempuan menderita pelecehan seksual di negara kita. “

Sepertinya model seperti ini akan menjadi wajah baru ajang ratu kecantikan dunia.

Artikel Terkait