Penulis
Intisari-Online.com- Buang air kecil dilakukan orang-orang dengan cara berbeda.
Pada umumnya, laki-laki memilih kencing berdiri sedangkan perempuan dengan kencing duduk.
Bagi kaum hawa, kencing duduk tentu akan membuat Anda jauh lebih nyaman.
Namun bagi kaum laki-laki, memilih kencing berdiri bisa jadi akan memudahkan Anda karena tidak perlu repot.
Baca Juga:Vasili Blokhin, Eksekutor 'Paling Produktif' dalam Sejarah, Hukum Mati 300 Nyawa Setiap Malam
Baca Juga:Yuk, Mengintip Bagaimana Kehidupan di Giethoorn, Desa Kecil di Belanda yang Tidak Memiliki Jalan
Akan tetapi, tahukah Anda bahwa di negara-negara timur di dunia, kencing duduk bagi laki-laki juga banyak dipilih?
Bahkan, cukup banyak yang mengatakan bahwa kencing dengan cara ini bisa membuat pria lebih sehat.
Benarkah begitu? Ini dia jawabannya.
Pada tahun 2012, Viggo Hansen, seorang politikus di Swedia mengajukan sebuah peraturan yang menghebohkan dunia.
Dia mengatakan bahwa laki-laki seharusnya buang air kecil sambil duduk, bukannya berdiri ketika berada di toilet.
Menurutnya, buang air kecil dengan duduk lebih higenis karena cara buang air kecil ini bisa mengurangi genangan atau cipratan pada area toilet.
Selain itu, pada 2012 juga, Stephen Shen, seorang menteri Environmental Protection Administration (EPA), mendorong agar laki-laki buang air kecil dengan duduk karena akan membuat lingkungan lebih bersih.
Namun dari sisi kesehatan, kencing duduk baik untuk mereka yang mengidap gejala saluran kemih bawah atau dalam bahasa Inggris biasa disebut lower urinary tract symptoms (LUTS).
Anda yang memiliki gejala ini akan merasakan aliran air kencing yang lambat serta sering buang air kecil di malam hari.
Gejala ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti kelenjar prostat yang membengkak.
Baca Juga:Pria Ini Mengaku Kecanduan Selfie Hingga Berfoto 200 kali Sehari dan Inilah 5 Dampak Buruknya
Baca Juga:Hujan Duit di Kuningan, Ternyata Pihak Inilah Biang Keroknya!
Kandung kemih yang berkontraksi tidak normal akan menyebabkan desakan tiba-tiba untuk membuang urine.
Serta ketidakmampuan untuk mengatur keseimbangan cairan tubuh bagi orang lanjut usia, khususnya di malam hari.
Para peneliti dari Leiden University Medical Center di Belanda, telah melakukan riset terkait kencing duduk.
Riset ini dilakukan dengan mengumpulkan 14 penelitian yang berhubungan dengan hal ini dan berhasil membuat kesimpulan.
Kencing duduk memang bisa menuntaskan kencing sehingga tidak tersisa lagi.
Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan urin juga berkurang walaupun tidak signifikan.
Jadi, pasien dengan LUTS memang sebaiknya kencing sambil duduk.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com (11/9/2017) oleh Wisnubrata dengan judul "Kencing Duduk Ternyata Lebih Sehat Buat Pria"