Find Us On Social Media :

Ho Chi Minh, Pahlawan yang Berhasil Menyatukan Vietnam Meski Sudah Dijatuhi Hukuman Mati

By Ade Sulaeman, Rabu, 28 Februari 2018 | 11:15 WIB

Di Kanton dia mendirikan organisasi pemuda revolusioner Vietnam, dan menyelundupkan para aktivis kembali ke Indochina.

(Baca juga: Ternyata Inilah Asal Mula Kata ‘Che’ yang Melekat pada Sosok Guevara Sang Gerilyawan Kuba)

Kemudian ia juga aktif di Thailand dan Hong Kong, sehingga ditangkap Inggris tahun 1931.

Tetapi Inggris menolak menyerahkannya kepada Perancis, yang telah menghukum mati in absentia pejuang ini.

Dia balik ke Moskow tahun 1934,sebelum kembali ke perbatasan China-Vietnam tahun 1941 untuk mengatur cara mengambil alih Vietnam dari tangan kolonial Perancis.

Di sinilah dia berganti nama lagi menjadi Ho Chi Minh yang maknanya adalah ‘dia yang mencerahkan’.

Ho sempat ditangkap pemerintah China, namun dilepas sesudah meyakinkan mereka bahwa dia akan mempersatukan berbagai organisasi pejuang Vietnam untuk melawan Jepang.

Tahun 1945 kaum pejuang Vietnam yang didominasi komunis dan disebut Viet Minh, telah menguasai sebagian wilayah Indochina bagian utara.

Begitu Jepang kalah, mereka cepat mengambil alih ibukota Hanoi dan memproklamirkan Presiden Demokratik Vietnam pada 2 September 1945 dengan Ho Chi Minh sebagai presiden pertamanya.

Mirip dengan perjuangan kemerdekaan RI, maka Perancis seperti halnya Belanda, ingin menguasai kembali wilayah jajahannya.

Untuk sementara pada Maret 1946 tercapai kesepakatan dengan Perancis yang mengakui republik tersebut sebagai negara merdeka.