Find Us On Social Media :

Tidak Hanya di Tubuh Manusia Roh pun Bersemayam di Komputer yang Terkunci, Begini Kisahnya

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 27 Februari 2018 | 19:45 WIB

Di India, 19 Juli 1985, jenazah Sumitra (17) menunggu saat dimakamkan, keluarganya pun sibuk melakukan berbagai persiapan. Tiba-tiba, jasad yang terbaring itu bangkit. Tentu saja kerabatnya terkejut atas kebangkitannya itu.

Namun, mereka lebih kaget lagi pada pernyataan Sumitra yang minta dipanggil sebagai Shiva. Sumitra baru pun mengaku tidak mengenal siapa pun di sana.

Sumitra - kini Shiva – mengaku terpukul di bagian kepala saat terjadi perkelahian di keluarganya. Yang ia tahu kemudian, ia bangkit dalam tubuh Sumitra.

Menurut catatan polisi, Shiva (22) meninggal 2 bulan sebelumnya tanpa sebab yang jelas. Mayatnya ditemukan di rel kereta api dengan luka parah di bagian kepala yang sulit diidentifikasi. Herannya, keluarga suaminya mengatakan ia melakukan bunuh diri.

(Baca juga: Inilah Bentuk Asli Buah dan Sayur Sebelum 'Dijinakkan' Manusia, Benar-benar Mengerikan)

Bergabung dengan keluarga Shiva, Sumitra mampu mengenali keluarga, teman, dan tetangga, tempat-tempat, barang-bardng pribadi dan setiap lembar pakaian miliknya, selain menjawab setiap pertanyaan untuk menguji dirinya.

Di India, konsep perpindahan roh dapat diterima banyak  orang. Akibatnya, mungkin agak menyedihkan bagi keluarga Sumitra, karena Shiva bergabung dengan keluarga  dan lingkungan lamanya.  Keluarga Shiva pun yakin, anak perempuannya telah kembali dari kematian.

Bila kasus Shiva bersifat permanen, di  kasus lain pengambilalihan tubuh hanya sementara, seperti pada kasus The Watseka Wonder  yang terjadi  tahun 1879.

Mulanya E. Winchester Steven dari Watseka, Illinois, AS,  bermaksud meneliti apa yang menyebabkan Lurancy Vennum (14) terus terserang sawan selama setahun.  Menurutnya, Vennum tidak menunjukkan tanda-tanda mengalami penyimpangan kepribadian.

Gadis itu hanya mengaku telah berbicara dengan roh orang mati. Saat dihipnotis, Lurancy mengucapkan hal yang sama. Malah roh yang mengaku bemama Mary Roff itu ingin masuk ke tubuhnya untuk membebaskannya  dari gangguan roh jahat.

Yang mengejutkan, esok harinya, ia mengajukan dua permintaan. Permintaari pertama, agar ia disebut sebagai Mary Roff, selain ia ingin bertemu dengan keluarganya.

Dr. Steven sebenarnya mengenal Mary Roff asli. Mary menghabiskan hidupnya di  Watseka dan meninggal tahun 1865 pada usia 18 tahun. Ia  juga tahu, tahun 1871-an untuk beberapa waktu keluarga Vennum pernah tinggal bertetangga dengan keluarga Roff.