Find Us On Social Media :

Meski Ususnya Sudah Terburai Akibat Harakiri, Jenderal Pendiri Kamikaze Jepang Ini Masih Sempat Memberikan Pesan Terakhir

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 22 Februari 2018 | 06:00 WIB

(Baca juga: Tidak Hanya Jepang, Nazi Juga Memiliki Pilot Kamikaze yang Rela Mati Demi Adolf Hitler dalam Perang Dunia II)

Tapi Onishi ternyata melarang ajudan itu mencari pertolongan medis maupun membantunya mempercepat kematian.

Dengan sengaja ia membiarkan diri menderita sampai kematiannya tiba pada senja hari pukul 18.00.

Menjelang kematiannya, Onishi ternyata sempat menuliskan pesan terakhirnya.

Pesan itu antara lain menyatakan pujian dan penghargaannya terhadap jiwa-jiwa para pilot kamikaze.

“Mereka bertempur dan gugur secara gagah berani, dengan kepercayaan kepada kemenangan akhir kita.

Dalam kematian, saya berharap dapat berdamai dengan kegagalan saya dalam ikut mencapai kemenangan.

Dan saya mohon maaf terhadap jiwa para penerbang yang telah gugur serta keluarga mereka yang telah berduka.

Saya harapkan kaum muda Jepang menemukan moral dalam kematian saya...”

(Baca juga: Terobsesi Jadi Barbie Hidup, Gadis 18 Tahun Ini Habiskan Uang Rp20 Juta per Bulan Milik Ibunya untuk Menyerupainya)

Diperkirakan sekitar 2.550 sorti penerbangan serangan bunuh diri kamikaze dilakukan dari 25 Oktober 1944 sampai berakhirnya perang 15 Agustus 1945.

Sebanyak 363 serangan kamikaze menemui sasaran atau nyaris mengenai tetapi tetap menimbulkan kerusakan pada kapal Sekutu yang diserang.

Dari serangan itu, tak kurang dari 71 kapal Sekutu dikirim ke dasar laut atau pun hancur tak mungkin diperbaiki lagi.

Lebih dari 6.600 personel Sekutu dilaporkan terbunuh akibat serangan kamikaze.  

Jumlah korban yang sangat besar dan seharusnya tidak perlu terjadi karena tanpa serangan kamikaze Jepang sebenarnya tetap akan kalah.

(Baca juga: Bukannya Mendapatkan Perawatan Mental, Wanita Ini Justru Diancam Penjara Jika Mencoba Bunuh Diri untuk Ketiga Kalinya)