Find Us On Social Media :

Ternyata Ada Alasan yang Sangat Ilmiah di Balik Bopengnya Permukaan Bola Golf?

By Ade Sulaeman, Jumat, 16 Februari 2018 | 10:15 WIB

Turbulensi dalam hal ini dapat digambarkan sebagai sebuah kondisi yang mengacaukan arah angin ketika mengenai suatu benda, dalam hal ini bola golf.

Apabila permukaan bola masih rata, maka angin yang menerpa bola golf akan bekerja sebagaimana seharusnya, sesuai arah yang hendak dituju oleh alias mudah memperlambat dan merubah arah bola.

Sedangkan dengan adannya lengkungan, gerakan bola yang lebih cepat serta tidak mudah berubah arah. Sudah tidak seperti ababil, ABG yang labil.

Dalam perkembangannya, pernah pula lengkungan ini dibuat tidak simetri.

Pada 1970, Polara, produsen bola golf, menciptakan lengkungan dengan ukuran yang sama pada enam baris melingkari bola golf, sedangkan sisi yang lain diberi lengkungan yang lebih dangkal.

Apa yang terjadi kemudian adalah sebuah bola golf yang dapat menyesuaikan diri dengan sumbu putar, dan bola pun semakin mudah diarahkan.

Namun, asosiasi golf di Amerika Serikat menolak untuk menggunakannya pada turnamen resmi karena dianggap membatasi keahlian pegolf dalam mengarahkan bola.

Akhirnya pada tahun 1985, asosiasi tersebut harus membayar $ 1.375.000 kepada Polara untuk keputusannya tersebut.

Maklum, selain biaya penelitian yang dikeluarkan tidak sedikit, Polara juga harus menerima kenyataan penjualan bola golf ‘pintar’ tersebut terbatas hanya pada acara golf non turnamen.

Yah, rugi, deh.

(Baca juga: Meski Sudah Diperingatkan, Kenapa Bung Karno Tetap Nekat Mencintai Naoko Nemoto Dari Jepang?)