Advertorial

Mengapa Bendara dan Garis Finish Bermotif Papan Catur? Benarkah Hanya Gara-gara Taplak?

Ade Sulaeman

Editor

Bendera yang mirip dengan papan catur tersebut juga sering kali muncul dalam logo sebuah tim balap. Bendera berpetak-petak dengan warna hitam dan putih tersebut identik dengan dunia balapan.
Bendera yang mirip dengan papan catur tersebut juga sering kali muncul dalam logo sebuah tim balap. Bendera berpetak-petak dengan warna hitam dan putih tersebut identik dengan dunia balapan.

Intisari-Online.com - Ketika menyaksikan suatu balapan, sering terlihat sebuah bendera yang dikibarkan di garis finish ketika perlombaan selesai.

Bendera yang mirip dengan papan catur tersebut juga sering kali muncul dalam logo sebuah tim balap.

Bendera berpetak-petak dengan warna hitam dan putih tersebut identik dengan dunia balapan.

Padahal beberapa sumber menyatakan bahwa “bendera” itu terinspirasi dari taplak meja.

(Baca juga: BPOM Nyatakan Albothyl Tidak Disarankan untuk Obat Sariawan, Inilah Alasannya)

Penggunanya adalah sebuah restoran di Amerika Serikat yang berada dekat arena balap kuda.

Para pelayan di sana biasanya akan mengibar-ngibarkan taplak, yang tentunya berwarna hitam dan putih, tersebut kepada para pelanggannya ketika makanan yang dipesan sudah matang.

Sumber yang lainnya menyatakan bahwa di Perancis pada awal abad ke-19, bendera-bendera tersebut memang sengaja dibuat dengan motif demikian.

Namun, arena balapnya berbeda, yaitu lomba balap sepeda.

Pilihan untuk menggunakan bendera ini untuk mempermudah para pembalap melihatnya di tengah debu atau kerumunan penonton.

Dalam sebuah buku berjudul "The Origin of the Checker Flag - A Search for Racing's Holy Grail", yang ditulis oleh sejarawan bernama Fred Egloff dan dipublikasikan pada tahun 2006 oleh The International Motor Racing Research Center, disebutkan bahwa sejarah penggunaan bendera berpetak-petak tersebut dimulai dari sejak tahun 1906 di Amerika Serikat.

Pada tahun tersebut sedang dilangsungkan sebuah balapan dengan jarak tempuh yang amat jauh.

Sepanjang berlangsungnya The Glidden Tours, nama lomba tersebut, para peserta banyak mengalami masalah.

(Baca juga: Nahas! 17 Siswa Tewas Setelah Ditembaki Membabi Buta Tepat di Hari Valentine)

Mulai dari pecah ban, mobil yang mogok, mengalami kecelakaan atau sulit untuk melewati suatu jalur yang sangat sulit.

Untuk itu, dibentuklah sebuah “checking station”.

Semacam pos yang ditempatkan di beberapa titik dari jalur tur.

Tujuannya selain dapat memantau apabila ada peserta yang belum melewati pos tersebut, adalah untuk membantu peserta yang mengalami masalah.

Di “checking station”, yang saat ini lebih dikenal dengan “chechkpoint”, inilah bendera berpetak-petak dipasang sebagai penanda.

Bukti mengenai penggunaan bendera berpetak-petak ini sendiri dapat ditemukan dari sebuah foto tahun 1904.

Foto tersebut menunjukan bendera berpetak-petak yang dikibarkan diakhir suatu perlombaan yang dinamai Vanderbilt Cup di New York,.

Namun, beberapa sejarahwan meragukan tanggal dari dibuatnya foto tersebut.

Walau berbeda latar belakang, tujuan digunakannya motif berpetak-petak pada bendera balap adalah agar mudah dilihat para pembalap.

Dapat dibayangkan apabila seorang pembalap tidak dapat melihat bendera saat di garis akhir.

Bisa-bisa dia akan membalap sendirian.

(Baca juga: (Foto) Operasi Plastik Tidak Seinstan yang Dibayangkan, Wanita Ini Menderita 3 Bulan Setelah Jalani Operasi)

Artikel Terkait