Find Us On Social Media :

Derita Kanker Langka dan Ingin Bunuh Diri, Sebuah Kecelakaan Justru Mengubah Total Kehidupan Pria Ini

By Tatik Ariyani, Senin, 5 Februari 2018 | 13:45 WIB

Intisari-Online.com - Pada tahun 2015, Daniel Thomas (32) dari Dudley, West Midlands menemukan benjolan yang tidak biasa di punggungnya, di mana benjolannya seperti memakan kulitnya sendiri.

Dia lalu pergi ke dokter umum dan si dokter mendiagnosisnya dengan herpes zoster (cacar api). Daniel pun diberi antibiotik dan selama enam bulan dia dirawat.

Masalahnya adalah kondisi punggung Daniel semakin membutuk.

Alhasil Daniel kembali bertemu dokter.

(Baca juga: )

(Baca juga:)

Namun kali ini, si dokter merujuknya departemen bedah plastik di rumah sakit New Cross.

Menurut seorang dokter spesialis bedah, benjolan itu harus segera dihilangkan karena diduga itu kanker kulit. Tentu saja Daniel kaget.

Dan kekagetan Daniel belum selesai karena sang dokter memperkirakan bahwa waktu yang dimiliki Daniel tinggal satu bulan lagi.

Daniel diyakini menjadi salah satu dari 16 orang di dunia yang memiliki jenis kanker langka.

Walau masih kaget, pada bulan Juni 2015, Daniel melakukan operasi dan ditemukan tumor yang lebih besar dari perkiraan semula.

Dengan begitu, dokter harus mengeluarkan 30 cm jaringan tumor tersebut.

Setelah itu, Daniel bisa melanjutkan hidup seperti biasanya da tidak memerlukan perawatan lanjut.

Hanya saja perjuangan Daniel belum berhenti sampai di situ.

Pada bulan November 2015, Daniel didiagnosis terkena Sarkoma (kanker yang muncul di tulang, otot, atau jaringan ikat).

Dan beberapa hari setelahnya, ia kembali didiagnosis menderita  Karsinoma (kanker yang tumbuh dari sel di lapisan permukaan tertutup atau memberan pembatas dari organ).

(Baca juga:)

Menurut dokter, kankernya kali ini mungkin tidak dapat disembuhkan. Sehingga mereka harus memeriksa tumor setiap tiga bulan sekali.

Pada Januari 2017, Daniel lagi-lagi menemukan benjolan baru di jaringan parut di punggungnya dan harus menghilangkannya di bulan berikutnya.

Bulan Mei 2017, dia membutuhkan operasi lebih lanjut untuk tumor lain yang tumbuh dengan cepat dalam beberapa minggu.

Tiga bulan kemudian Daniel menemukan ada benjolan lain yang tumbuh.

Pada 31 Agustus 2017, Daniel sangat tertekan dan kewalahan. Saat itu pula dia memutuskan untuk bunuh diri.

Menurut Daniel, segala sesuatu dalam hidupnya telah jatuh, dia kehilangan rumah, dan merasa tidak memiliki dukungan.

Daniel memesan sebuah hotel di Wolverhampton, lalu pergi ke bar dan minum berjam-jam sampai mabuk.

Dia bermaksud mabuk lalu bunuh diri di kamar hotel yang sudah ia pesan karena merasa tidak tahan lagi.

(Baca juga: )

Tapi sebelum melaksanakan rencananya, mobil Daniel, yang sedang dalam keadaan mabuk, mengalami kecelakaan. Ia pun ditangkap polisi.

Saat dia terbangun, dia berada dalam sel.

Polisi melarang Daniel mengemudi dengan denda yang besar. Namun, hal itu justru membawa kesadaran pada dirinya.

Dia menemukan perspektif baru dalam hidupnya.

Sekarang, dalam perjalanan menemukan jawaban tentang kanker yang sangat langka, Daniel telah memulai sebuah video blog saat dia berusaha untuk memahami penyakit yang kejam itu.

Orang-orang sering bertanya kepadanya mengapa dia begitu bergairah, bahagia, dan tetap sehat untuk melanjutkan kehidupan sehari-harinya.

Lalu Daniel menjawab, ini semua hanya tentang persepsi.

Dia tidak pernah memiliki jawaban tentang penyakitnya atau bagaimana dia bisa mengalahkannya.

Daniel berkata, "Ini adalah waktu yang sangat membingungkan. Jika saya dapat membantu satu orang melalui hal ini, dan membantu mereka mendapatkan jawaban, maka hal itu akan sangat berharga."

(Baca juga: )