Find Us On Social Media :

Duh, Bayi Ini Tidak Boleh Dipotong Tali Pusarnya Oleh Ibu Kandungnya Sendiri

By Yoyok Prima Maulana, Jumat, 2 Februari 2018 | 12:45 WIB

Jadi, ketika ia melahirkan putra kedua, Ashton Nathaniel Fisher, pada awal bulan ini dengan berat 3,85 kg, proses itu pun dimulai.

BACA JUGA: 

Ia melahirkan di bak mandi berisi air dan membiarkan ari-ari bayinya tetap menempel dengan tali pusar di perut anaknya.

Untuk mengurangi resiko infeksi, mereka mencuci ari-ari itu. Setelah itu ari-ari dilumuri dengan garam dan rempah-rempah termasuk lavender dan rosemary dan dibungkus.

“Di hari berikutnya setelah kelahirannya, tali pusar Ashton menjadi sangat kering dan rapuh seperti ranting,” kata Vanessa.

Ia melanjutkan, pada hari kelima tali pusar patah. Ari-ari itu pun terpisah dan sebagian dari tali pusat yang tersisa masih melekat dan baru terputus dari perut pada hari kesembilan.

Proses ini sukses, tidak menyebabkan infeksi apapun atau membuat bayi tidak nyaman. Putranya memutuskan tidak menggendong bayi Ashton hingga ari-arinya terlepas. 

Menurutnya, dipotong atau tidak, tali pusar akan lepas secara alami dari ari-ari. Tidak ada kekurangan apapun dalam cara yang telah dirancang oleh Tuhan dalam proses mulai dari kehamilan, melahirkan, sampai menyusui.

“Aku menemukan ada ibu-ibu yang membiarkan tali pusar tetap menempel selama beberapa menit hingga berjam-jam setelah kelahiran untuk membiarkan ari-ari berhenti berdenyut. Ini meyakinkan bahwa ada waktu bagi ari-ari mengalirkan darah ke bayi,” cerita Vanessa.

Baginya, ide itu benar-benar menyatu dengannya. Ia pun bersiap pada pendekatan sangat alami dalam kehamilannya, dan menyingkirkan interfensi medis yang tidak perlu dianggapnya sangat penting.

Dalam pikirannya, ia membayangkan selama sepuluh bulan di rahim, bayi hanya tahu ibunya memberi kehidupan. Ari-arinya memberi gizi dan tali pusat menghubungkan keduanya.

BACA JUGA: