Find Us On Social Media :

Kotak Mainan si Maniak, Kisah Menyeramkan Wanita yang Dijadikan Budak Nafsu Seorang Sadomasokis

By Ade Sulaeman, Jumat, 2 Februari 2018 | 12:00 WIB

Mobil itu sendiri memang penuh dengan berbagai peralatan medis serta sebuah alat pemberi sengatan listrik buatan yang digunakan untuk menyiksa. Ada pula satu ruangan kecil yang diberi nama Toy Box, tempat Cynthia akan meninggal, begitu kata Ray.

Di ruangan tersebut ditemukan gambar-gambar buatan Ray mengenai rencana yang akan dilakukannya kepada para korban. Untuk mewujudkan rencananya itu, ada pula sejumlah peralatan operasi serta panduan medis tentang anatomi tubuh wanita.

Beberapa alat penyiksaan juga ditemukan, seperti cambuk, sabuk serta dildo ukuran besar. Video buatan Ray menunjukkan bagaimana alat-alat tersebut digunakan pada korban dan menghasilkan sebuah tontonan yang mengerikan. Contohnya, kaki korban dibuka selebar-lebarnya agar lebih mudah diberi siksaan.

Ray menempatkan sebuah layar TV di sudut kanan karavan sehingga korban dapat melihat penyiksaan yang sedang dilakukan kepada mereka. Ada pula kamera video yang difokuskan pada kursi ginekologi untuk menunjukkan “operasi” yang dilakukannya. Foto-foto para korban sebelumnya juga menjadi pertunjukan untuk calon korban.

(Baca Juga :  )                        

Satu paket penyiksaan

Pria sadis ini diketahui melibatkan metode-metode penyiksaan secara psikologis, termasuk menutup mata dan melakukan siksaannya secara pelahan. Pelecehan secara verbal juga dilakukan, termasuk selalu menceritakan apa yang akan dilakukan terhadap “budaknya” setiap kali beraksi. Tujuannya agar korban tetap kehilangan keseimbangannya dan selalu menuruti apa pun keinginan Ray.

Ditemukan juga sebuah daftar yang berisi 16 teknik mencuci otak, seperti mengisolasi, menciptakan ketakutan, pelecehan, serta beberapa “kenikmatan” kecil, sebuah cara terbaik untuk membuat budak patuh.

Terdapat juga beberapa tulisan Ray, salah satunya salinan American Psycho karya Brett Easton Ellis. Novel tersebut menunjukkan aksi kekerasan seorang pria kepada korbannya, dilakukan ketika pelaku ingin membebaskan stres yang dialaminya.

Seperti karakter utama dalam novel tersebut, Ray menganggap dirinya sebagai seorang manusia yang memberi perintah dan korbannya sebagai pion dalam suatu permainan. Ray merasa dirinya dan si korban adalah paket.

Dalam rekaman suara, Ray menggambarkan dirinya sebagai “ahli penjara” dengan afiliasi ke Gereja Setan. Budak seksnya juga bukan hanya miliknya sendiri, melainkan milik semua anggota pengikutnya. Dengan kata lain, wanita yang diculiknya dapat diperkosa dan disiksa secara bergiliran oleh orang lain dalam sebuah rancangan hiburan manusia yang paling sadis.

Bagaimana dengan Hendy? Dia lebih banyak diam dan terlihat tidak mempunyai sedikit pun niat untuk menolong. Bahkan, menurut Cynthia dan rekaman video, dia tampak menikmati pertunjukan itu. Atas berbagai temuan tersebut, Ray dan Hendy ditahan dan dituntut atas 12 tindak kriminal, termasuk menculik dan konspirasi. Mereka juga menghadapi tuntutan denda AS$1 juta untuk setiap orang.