Find Us On Social Media :

Jangan Remehkan 10 Permainan Sederhana Ini karena Bisa Mencerdaskan Otak Bayi Anda

By Moh Habib Asyhad, Senin, 29 Januari 2018 | 17:15 WIB

Intisari-Online.com - Banyak cara bisa dilakukan untuk mengasah kecerdasan bayi. Selain dengan nutrisi yang cukup, kita juga bisa melakukannya dengan permainan-permainan sederhana.

Dilansir dari Nakita.id, setidaknya ada 10 permainan sederhana yang diklaim baik untuk kecerdasan bayi kita.

1. CILUKBA

Usia: 1 – 12 bulan.

Peralatan: Sebenarnya tak memerlukan peralatan khusus, tetapi bila ada saputangan atau baju bisa dimanfaatkan sebagai media penghalang.

Cara Bermain: Kita tinggal membuka dan menutup wajah dengan tangan atau hilang-muncul di balik dinding/kursi/tempat tidur.

Manfaat: Bayi belajar tentang konsep hilang dan ada. Meski ia tidak melihat orangtuanya, bayi tahu kita sedang bersembunyi dan segera muncul kembali. Bayi juga bisa belajar mengenal bentuk-bentuk emosi lewat ekspresi wajah seperti gembira, tertawa, tersenyum, terkejut, dan lainnya.

(Baca juga: Ibu, Lakukan Ini Bila Ingin Anak Laki-laki Anda Tumbuh Jadi Orang yang Bertanggung Jawab)

2. KUDA-KUDAAN

Usia: bayi yang sudah bisa didudukkan atau duduk sendiri.

Peralatan: Tak ada peralatan khusus hanya kesediaan kita bermain dan diduduki si bayi.

Cara Bermain: Ubah diri kita seolah-olah menjadi kuda-kudaan, ambil posisi merangkak, lalu letakkan bayi di atas punggung. Jika ia belum bisa duduk sendiri minta bantuan orang lain untuk memeganginya.

Manfaat: menjalin keeratan orangtua dan bayi, melatih bayi bekerja sama, peke terhadap sesuatu, serta meningkatkan kemampuan berinteraksi.

3. MOBIL-MOBILAN

Usia: Bayi sudah bisa diposisikan duduk.

Peralatan: bisa benda berbentuk bulat yang dipergunakan sebagai setir mobil atau kursi jika ingin melakukannya di atas kursi.

Cara Bermain: Kita bisa duduk di lantai, letakkan bayi di atas paha, lalu berpura-puralah menyetir mobil. Goyangkan ke kiri dan kanan secara perlahan. Gunakan suara-suara mobil saat melaju kencang dan pelan, klakson mobil, dan bunyi ban saat mengerem.

Manfaat: melatih bayi berinteraksi, menjalin bounding dan kerja sama, melatih imajinasi bayi dan kekuatan motoriknya.

(Baca juga: Nenek Sumilah yang Diusir Keluarganya Ini Menjual 3 Jaritnya Demi Beli Susu untuk Bayi yang Hendak Dibuang Ibunya)

4. PERMAINAN DENGAN BENDA BERGOYANG

Usia & Peralatan: Jika bayi belum bisa duduk (baru bisa telentang atau tengkurap), gunakan mainan yang bisa digoyang-goyangkan seperti mainan gantung, mainan tarik, atau kerincingan.

Cara Bermain: Posisikan mainan di atas/hadapan bayi lalu goyangkan sesuai fungsinya.

Manfaat: permainan ini bisa merangsang penglihatan bayi, pengamatan, pengenalan dasar terhadap bentuk dan warna, interaksi sosial, koordinasi mata, dan lainnya.

5. PERMAINAN DENGAN BENDA BERGERAK

Usia: 8—12 bulan

Peralatan: Benda-benda yang dapat digerakkan, seperti bola atau mobil-mobilan.

Cara Bermain: Bisa dengan menggelindingkan bola atau meluncurkan mobil-mobilan untuk kemudian dikejar bayi.

Manfaat: menguatkan hubungan orangtua dan bayi, melatih koordinasi motorik kasar dan halus, meningkatkan kemampuan bereksplorasi, menyalurkan energi, dan meningkatkan kemampuan koordinasi.

(Baca juga: Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Begini Cara Kakek 68 Tahun Bertahan Hidup)

6. MENGEKSPLORASI LINGKUNGAN

Usia: 1—12 bulan

Peralatan: Banyak yang bisa dimanfaatkan dari lingkungan sekitar.

Cara Bermain: Ajak bayi ke halaman (digendong atau didudukkan di stroller), lalu kenalkan satu per satu benda-benda tersebut.

Manfaat: Meningkatkan pengetahuan bayi dengan mengenal aneka benda yang ada di lingkungannya, menambah kosakata si kecil, meningkatkan keberanian si kecil.

7. MAINAN EDUKATIF

Usia: 7 – 12 bulan.

Peralatan dan cara bermain:

Mainan-mainan edukatif sesuai kebutuhan. Contoh, mainan balok yang dimasukkan-dikeluarkan ke/dari wadah, bola karet yang bisa diremas-remas, mainan tarik yang bisa ditarik-tarik, mainan yang berbunyi dengan suara-suara binatang, dan banyak lagi.

Manfaat: merangsang kemampuan motorik, mengenalkan bentuk dan warna, merangsang sensorik, imajinasi, dan banyak lagi yang lainnya.

(Baca juga: Tak Bisa Diam dan Gemar Lompat-lompat, Itu Pertanda Anak Anda Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi)

8. PERMAINAN KREATIF

Usia: Bayi sudah bisa duduk.

Peralatan: Manfaatkan benda-benda di sekeliling rumah untuk dijadikan media permainan. Dari gelas plastik hingga kardus bekas.

Cara Bermain: Jadikan benda-benda tersebut seolah-olah bergerak. Bekas bungkus makanan cokelat misal, bisa dijadikan pesawat terbang. Tirukan bunyi suara pesawat terbang lalu bilang, “Ini adalah pesawat terbang!”

Manfaat: Melatih kreativitas dan imajinasi anak, membangun melekatan, meningkatkan kemampuan eksplorasi, pengamatan, dan lainnya.

9. MAIN PESAWAT TERBANG

Usia: Bayi sudah bisa tengkurap sendiri dan otot tubuhnya sudah lebih kuat.

Peralatan: Tak butuh peralatan khusus untuk melakukan permainan ini, yang diperlukan hanyalah kedua tangan kita untuk mengayun-ayun bayi.

Cara Bermain: Letakkan bayi di atas kedua tangan dalam posisi tengkurap. Pastikan keamanan bayi  saat mengayunnya.

Manfaat: Menstimulasi imajinasi bayi lewat pura-pura terbang, juga menambah kosakatanya.

(Baca juga: Versi FIFA Indonesia Wakil Pertama Asia di Piala Dunia, Gocekan Pemainnya Mengagumkan)

10. PETAK UMPET

Usia: Bayi sudah bisa merangkak, sekitar usia 8 bulan.

Peralatan: Sebenarnya yang dibutuhkan hanya benda-benda pendukung untuk bersembunyi, seperti bersembunyi di samping kursi, meja, di balik lemari, atau di balik pintu.

Cara Bermain: Berjalanlah perlahan menjauh dari bayi dan beri kode supaya bayi mencari kita, lalu sembunyi di tempat yang tidak terlalu sulit ditemukannya.

Ketika bayi  kesulitan mencari berikan kode dengan menimbulkan suara seperti bersuit atau tepuk tangan. Boleh juga memperlihatkan sebagian tangan, baju, kaki, atau kepala. Ketika bayi menemukan kita buatlah kehebohan kecil, semisal dengan mengatakan, “Akhirnya ketemu juga.”

Manfaat: Melatih kemampuan motorik bayi lewat aktivitas merangkak, menstimulasi kemampuan bereksplorasi, menstimulasi ketangguhan dan kejelian, dan memperkenalkan konsep ada dan tiada.

(Baca juga: Tes IQ: Cukup Jawab 3 Pertanyaan untuk Melihat Tingkat Kecerdasan Anda, Yuk Coba!)