Find Us On Social Media :

Jangan Remehkan 10 Permainan Sederhana Ini karena Bisa Mencerdaskan Otak Bayi Anda

By Moh Habib Asyhad, Senin, 29 Januari 2018 | 17:15 WIB

Mainan-mainan edukatif sesuai kebutuhan. Contoh, mainan balok yang dimasukkan-dikeluarkan ke/dari wadah, bola karet yang bisa diremas-remas, mainan tarik yang bisa ditarik-tarik, mainan yang berbunyi dengan suara-suara binatang, dan banyak lagi.

Manfaat: merangsang kemampuan motorik, mengenalkan bentuk dan warna, merangsang sensorik, imajinasi, dan banyak lagi yang lainnya.

(Baca juga: Tak Bisa Diam dan Gemar Lompat-lompat, Itu Pertanda Anak Anda Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi)

8. PERMAINAN KREATIF

Usia: Bayi sudah bisa duduk.

Peralatan: Manfaatkan benda-benda di sekeliling rumah untuk dijadikan media permainan. Dari gelas plastik hingga kardus bekas.

Cara Bermain: Jadikan benda-benda tersebut seolah-olah bergerak. Bekas bungkus makanan cokelat misal, bisa dijadikan pesawat terbang. Tirukan bunyi suara pesawat terbang lalu bilang, “Ini adalah pesawat terbang!”

Manfaat: Melatih kreativitas dan imajinasi anak, membangun melekatan, meningkatkan kemampuan eksplorasi, pengamatan, dan lainnya.

9. MAIN PESAWAT TERBANG

Usia: Bayi sudah bisa tengkurap sendiri dan otot tubuhnya sudah lebih kuat.

Peralatan: Tak butuh peralatan khusus untuk melakukan permainan ini, yang diperlukan hanyalah kedua tangan kita untuk mengayun-ayun bayi.

Cara Bermain: Letakkan bayi di atas kedua tangan dalam posisi tengkurap. Pastikan keamanan bayi  saat mengayunnya.

Manfaat: Menstimulasi imajinasi bayi lewat pura-pura terbang, juga menambah kosakatanya.

(Baca juga: Versi FIFA Indonesia Wakil Pertama Asia di Piala Dunia, Gocekan Pemainnya Mengagumkan)

10. PETAK UMPET

Usia: Bayi sudah bisa merangkak, sekitar usia 8 bulan.

Peralatan: Sebenarnya yang dibutuhkan hanya benda-benda pendukung untuk bersembunyi, seperti bersembunyi di samping kursi, meja, di balik lemari, atau di balik pintu.

Cara Bermain: Berjalanlah perlahan menjauh dari bayi dan beri kode supaya bayi mencari kita, lalu sembunyi di tempat yang tidak terlalu sulit ditemukannya.

Ketika bayi  kesulitan mencari berikan kode dengan menimbulkan suara seperti bersuit atau tepuk tangan. Boleh juga memperlihatkan sebagian tangan, baju, kaki, atau kepala. Ketika bayi menemukan kita buatlah kehebohan kecil, semisal dengan mengatakan, “Akhirnya ketemu juga.”

Manfaat: Melatih kemampuan motorik bayi lewat aktivitas merangkak, menstimulasi kemampuan bereksplorasi, menstimulasi ketangguhan dan kejelian, dan memperkenalkan konsep ada dan tiada.

(Baca juga: Tes IQ: Cukup Jawab 3 Pertanyaan untuk Melihat Tingkat Kecerdasan Anda, Yuk Coba!)