Penulis
Intisari-Online.com- Titik rawan gempa teridentifikasi bertambah dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir.
Tercatat, pada 2017 ada 295 titik rawan gempa yang teridentifikasi di seluruh wilayah Indonesia.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengatakan, dari jumlah tersebut, 100 titik di antaranya berada di kawasan Indonesia timur.
Kawasan tersebut sekaligus menjadi daerah dengan penambahan titik rawan gempa terbanyak dalam tujuh tahun terakhir.
Baca Juga:Dari John Lennon hingga Einstein, Para Jenius Ini Ternyata Punya Kepribadian Menyeramkan
Baca Juga:Siapa Sangka 3 Kebohongan Besar dalam Sejarah Ini Justru Berhasil Mengubah Wajah Dunia
"Tapi ada juga di Jawa bagian utara, di Sumatera, Sulawesi, kecuali di Kalimantan.
Kalau Kalimantan relatif aman terhadap gempa," kata Danis di kantornya, Jumat (26/1/2018).
Dengan bertambahnya titik rawan gempa, ia mengatakan, risiko terjadinya gempa pun semakin meningkat.
Bahkan, di beberapa wilayah di sepanjang Sumatera sampai Jawa ditemukan penambahan sesar aktif.
"Risiko ini bukan untuk menakut-nakuti," kata dia.
Seperti di Jawa bagian utara, misalnya. Ditemukan sekitar 37 sesar aktif pada tahun lalu, di sepanjang Cirebon, Semarang, sampai Surabaya.
Wilayah tersebut pun menjadi salah satu kawasan beresiko tinggi lantaran dihuni masyarakat dengan populasi penduduk yang cukup besar.
(Artikel ini telah tayang di kompas.com 27 Januari 2018 oleh Dani Prabowo dengan judul asli “Titik Rawan Gempa Bertambah, Kalimantan Paling Aman")
Baca Juga:Kisah Katrina Leung, Intelijen Tiongkok yang Obrak-abrik Gedung Putih dengan 'Diplomasi Ranjang'