Advertorial
Intisari-Online.com - Setelah gempa yang melanda Jakarta pada 23/1 sekitar pukul 13.34 WIB dengan kekuatan 6,4 SR, kini giliran teluk Alaska.
Pada Selasa malam waktu setempat, warga Alaska diguncang gempa dahsyat di teluk Alaska, kemudian diikuti oleh sirene peringatan tsunami.
Gempa berkekuatan 7,9 SR melanda pukul 12.32 waktu setempat di lepas pantai Alaska.
Gempa itu sendiri cukup jauh dari pemukiman warga sehingga tidak menimbulkan kerusakan besar, namun kemungkinan terburuk adalah potensi tsunami.
"Perhatian, peringatan tsunami telah dikeluarkan untuk wilayah ini," pemerintah setempat memperingatkan melalui pengeras suara.
Dalam beberapa menit, jalan-jalan di kota tepi laut Kodiak, Alaska dipenuhi mobil-mobil untuk menuju tempat yang lebih tinggi.
"Ini bukan latihan, ini adalah peringatan tsunami yang sebenarnya. Semua orang harusmenuju tempat yang lebih tinggi, paling tidak 30 meter diatas permukaan laut," kata pemerintah setempat.
Peringatan itu tidak hanya mencakup sebagian besar wilayah pesisir Alaska, namun juga seluruh pesisir British Columbia.
BACA JUGA:Sulit Dijelaskan dan Sangat Aneh, 7 Tempat di Dunia Ini Dianggap sebagai Peninggalan Alien!
Peringatan tsunami diumumkan dari negara bagian Washington ke California,bahkan Hawaii dan Samoa Amerika.
Dua jam yang terasa menakutkan itu mereka persiapkan untuk menghadapi kemungkinan yang terburuk.
Tapi, jam 4 pagi, kurang dari empat jam setelah terjadi gempa, semua peringatan dicabut.
Satu-satunya tsunami yang ditakutkan sebelumnya hanyalah gelombang setinggi 0,2 meter di Kodiak.
BACA JUGA:Tersebar Video Pedofil Menyerang Gadis Berusia 7 Tahun, Pria Itu Melakukan Hal Mengerikan Ini
Meskipun begitu, hampir semua orang Alaska merasakan goncangan awal.
Ahli geologi Peter Haeussler dari Anchorage mengatakan meskipun tsunami besar tidak terjadi, peringatan itu bukanlah alarm palsu.
Haeussler juga mengatakan bahwa saat-saat awal setelah gempa terjadi, mereka benar-benar bertanya apakah akan terjadi tsunami yang buruk sesudahnya.
Gempa Selasa pagi waktu setempat terjadi dimana dasar Samudra Pasifik perlahan bergeser ke bawah benua bagian utara Amerika. Ituadalah tempat yang sama pada gempa terbesar kedua yang tercatat dengan skala 9,2 pada Maret 1964.
BACA JUGA:Inilah Dampak Mengerikan yang akan Terjadi Jika Jakarta Menjadi Lokasi Sumber Gempa