Find Us On Social Media :

Demi Damaikan Konfrontasi Indonesia-Malaysia, Benny Moerdani Rela Menyamar Jadi Penjual Tiket Pesawat

By Ade Sulaeman, Sabtu, 27 Januari 2018 | 15:30 WIB

Namun demikian, Tunku Rahman tetap terbang menuju Alor Star. Sebaliknya ketika Tunku sudah terbang, Abdul Razak mulai was-was karena Hercules TNI AU yang ditunggu-tunggu tidak segera tiba.

Ketegangan dalam menunggu kedatangan Hercules makin diperburuk karena adanya gangguan komunikasi radio dan dugaan jangan-jangan Hercules misi damai itu telah ditembak jatuh Inggris.

 Kendati merupakan penerbangan untuk misi damai, rute yang dilalui Hercules tetap melalui kawasan udara yang menjadi ajang patroli bagi pesawat-pesawat tempur RAF.

Setelah diketahui bahwa gangguan komunikasi radio disebabkan gelombang radio di Subang sedang diganti frekuensinya, Razak dan timnya akhirnya hanya bisa menunggu.

Tapi Razak tetap masih menunjukkan kegelisahannya karena terlanjur mengirim sebuah pesawat terbang dengan harapan bisa memandu Hercules.

Tapi pesawat yang dikirim Razak tetap saja rawan oleh sergapan pesawat tempur Inggris.

Hercules misi damai yang dipiloti Komodor Susanto akhirnya bisa mendarat selamat di Kuala Lumpur.

Setelah mengadakan perundingan dengan Razak dan sukses, tim sepakat melanjutkan perundingan dengan Tunku di Alor Star.

Tapi mendaratnya pesawat militer Indonesia di Kuala Lumpur dengan misi rahasia ternyata membuat perwakilan Inggris marah besar.

RAF bahkan akan mengancam menembak jatuh Hercules yang melanjutkan perjalanan menuju Kedah karena pasti melintasi ruang udara Buterworth , Penang, tempat pangkalan militer Inggris.

Sementara delegasi Indonesia juga tak mungkin meninggalkan Hercules TNI AU karena pasti akan disabotase oleh Inggris.

Untuk mengatasi kendala itu sejumlah pejabat penting Malaysia memutuskan masuk Hercules sehingga membuat RAF kebingungan.