Penulis
Intisari-Online.com- Wanita Saudi telah diizinkan memasuki stadion olahraga untuk menyaksikan pertandingan sepakbola antara dua tim lokal, Al -Ahli dan Al-Batin.
Meski begitu, tempat duduk mereka masih diatur sedemikian rupa dan dibedakan antara penonton laki-laki dan perempuan.
Jumat (12/1) kemarin menjadi langkah pertama dari reformasi sosial Arab Saudi.
Reformasi ini dipelopori Putra Mahkota Mohammed bin Salman (32) yang hendak mengurangi pembatasan terhadap kaum wanita.
Stadion pertama yang membuka pintu bagi wanita berada di Jeddah.
Menyusul kemudian di Riyadh yang akan dibuka untuk wanita pada hari Sabtu ini, diikuti oleh kota barat Dammam pada Kamis minggu depan.
"Selamat datang di keluarga Saudi," seru tulisan yang dipasang di bagian stadion diperuntukkan bagi para wanita.
"Ini meriah sekali, banyak orang merasa senang di sini. Banyak kegembiraan saat Anda masuk, terutama di bagian anak-anak," kata Sarah Swick, seorang penonton wanita sebagaimana dilansir pada ABC.net.
Stadion juga dilengkapi dengan area salat dan toilet wanita, serta pintu masuk dan tempat parkir yang terpisah untuk penonton wanita.
Media lokal mengatakan bahwa perempuan juga akan memiliki area merokok sendiri.
"Banyak orang antusias menunggu dan ingin melihat bagaimana keadaan ini. Beberapa orang menganggap hal ini masih berbahaya untuk wanita," lanjut Swick.
Sebuah hashtag di Twitter segera booming mengenai pertama kalinya wanita Arab menampakkan diri di muka umum.
Hashtag itu digunakan mereka sebagai penanda untuk membagikan foto-fotonya.
Baca Juga:Begini Reaksi Orang Norwegia Usai Ditawari Donald Trump Bermigrasi ke AS
Baca Juga:Anda Penikmat Semangka? Segera Buang Jika Menemukan Ini!
Pro dan Kontra
Meski banyak yang menyambut baik keputusan ini, banyak juga yang menentangnya.
Mereka yang kontra membuat hashtag itu untuk menulis hal-hal yang dianggap sebagai kodrat wanita.
Mereka menulis bahwa tempat wanita seharusnya berada di rumah, memusatkan perhatian pada anak-anak dan menjaga iman mereka.
Mohammed bin Salman nampaknya berada di belakang ini semua.
Keputusan reformasi sosial iniberjanji mentransformasi Saudi melalui program Visi 2030.
Hal inijuga memungkinkan akan dibuka sejumlah bioskop dan industri hiburan lainnya.
Hal tersebut dilakukan karena dalam beberapa tahun mendatang, Arab Saudi akan menghadapi defisit anggaran yang berimbas pada kenaikan harga minyak.
Baca Juga:Jika Telinga Anda Berdenging, Maka Itu Merupakan Pertanda dari 5 Hal Ini