Find Us On Social Media :

Inilah 3 Kesalahpahaman tentang Uni Eropa, Anda Harus Tahu Kebenarannya!

By Masrurroh Ummu Kulsum, Sabtu, 13 Januari 2018 | 20:00 WIB

Euro contohnya, mata uang resmi UE ini digunakan bersama dolar, pound, dan yen. 

Namun tidak semua negara Uni Eropa menggunakannya, justru banyak negara non-UE yang menggunakannya juga.

Hanya 19 negara Uni Eropa menggunakan euro sebagai mata uang resmi, negara-negara ini disebut zona euro, Polandia, Republik Ceko, Hungaria menolak menggunakannya karena dinilai buruk.

Anehnya, empat negara non-UE yang tidak berkewajiban menggunakan euro sekarang juga menggunakannya secara resmi, seperti Andorra, San Marino, Monaco, dan Kota Vatikan.

Mereka terjebak dengan kelemahan euro namun tidak ada yang mengungkapkannya kepada publik.

BACA JUGA: 

3. Sebuah Kekuatan untuk Kebaikan

Citra Uni Eropa di luar negeri adalah progresif yakni berpandangan ke depan, banyak kaum liberal yang menganggapnya sebagai semacam surga.

UE tentu bersifat progresif dalam beberapa hal (hukuman mati dilarang, misalnya).

Tidak selalu kekuatan untuk kebaikan seperti yang dibayangkan,  UE kadang-kadang bisa benar-benar jahat.

Pada akhir tahun 2017 lalu gambar-gambar mengejutkan pasar budak modern yang beroperasi dari sebuah kamp migran di gurun Libya beredar.

Amnesty International mengklaim bahwa pemimpin senior Uni Eropa secara langsung berkolusi mufakat dengan milisi Libya.

Mereka membiarkan migran diperdagangkan untuk perbudakan, disiksa, dan bahkan dibunuh, semuanya agar tidak menjangkau Eropa. 

Amnesty sekarang membawa kasus ini ke pengadilan.

BACA JUGA: