Find Us On Social Media :

Untuk Apa dan Siapa Anda Bekerja? Ternyata Masih Banyak yang Keliru Menjawab Ini

By Yoyok Prima Maulana, Kamis, 4 Januari 2018 | 21:00 WIB

Intisari-Online.com – Ada tiga pertanyaan penting yang boleh Anda renungkan dan dijawab di dalam kehidupan ini.

Pertama, apa yang membuat Anda bangun dari tempat tidur lalu pergi bekerja? Apakah untuk mencari nafkah atau sekadar beraktivitas?

Apa pun itu, aktivitas yang Anda lakukan seharusnya tak hanya membuat Anda sekadar beraktivitas saja, tapi harus dilakukan juga dengan asyik.

Mari kita coba selaraskan satu hal. Apa pun yang Anda lakukan, baik pekerjaan maupun suatu aktivitas pasti didorong oleh suatu dorongan.

BACA JUGA: 

Dorongan itu bisa bermacam-macam bentuknya. Ada yang melakukan pekerjaan karena imbalan, seperti gaji.

Sementara yang lain melakukan sesuatu untuk mendapat penghargaan atau pengakuan dan yang lainnya lagi mungkin jabatan.

Sayangnya, dorongan-dorongan seperti uang atau jabatan tidak memiliki kekuatan yang dapat membuat kita dapat menikmati pekerjaan yang ada. 

Walau penting, uang atau jabatan hanyalah tujuan. Hal yang membuat kita menikmati setiap pekerjaan dan aktivitas sesungguhnya adalah passsion.

Temukan passion!

Ingat, pekerjaan bukanlah passion. Pekerjaan adalah alat, sedangkan passion berada di dalam aktivitas-aktivitas selama kita bekerja.

Seorang bankir memiliki banyak aktivitas, mulai dari bertemu nasabah, membuat rekomendasi, hingga melakukan pekerjaan-pekerjaan administratif. Di aktivitas-aktivitas itulah passion ditemukan.

Semakin banyak proporsi waktu yang kita habiskan untuk melakukan aktivitas yang kita sukai (didorong oleh passion), maka semakin kita enjoy dan kuat. Dampaknya kita semakin mudah menjalani aktivitas itu.

Masalah kemudian muncul ketika kita dihadapkan pada suatu pekerjaan yang diberikan kepada kita. 

Apakah kita mempunyai peluang untuk memilih aktivitas-aktivitas yang sesuai dengan passion kita? Tentu saja semua itu kembali kepada diri kita masing-masing.

Kalau kita menunggu dan berharap agar sang pemberi pekerjaan mengerti diri kita, maka jawabannya bisa datang besok atau bahkan tidak datang sama sekali.

Anda hanya bisa mencari tahu apakah ada aktivitas dalam pekerjaan yang merefleksikan passion Anda. Temukan dan Anda tak hanya akan menikmati pekerjaan, tapi juga hidup.

Eksplorasi keunikanmu!

Kini pertanyaan kedua adalah: apa tujuan Anda bekerja?

Banyak orang berkata bahwa ia bekerja untuk keluarga. Untuk anak-anak, untuk istri, untuk suami; pendeknya agar masa depan keluarga terjamin.  Apakah benar itu tujuan dari Anda bekerja?

Banyak orang menyamakan tujuan dengan target. Menjadi wakil presiden direktur sebelum umur 30, mendapatkan gaji sekian juta rupiah, punya rumah, menyekolahkan anak di luar negeri, adalah target. 

Di lain pihak, tujuan adalah alasan penciptaan kita. Tidak ada manusia yang sama persis, artinya tidak ada tujuan hidup yang sama antara manusia satu dengan lainnya.  Artinya, Anda dan saya punya keunikan tersendiri.

Bila Anda menyadari bahwa Anda unik, apakah Anda mau mengeksplorasi keunikan itu? Atau Anda ingin terjebak dalam kotak-kotak sekat seperti disiplin ilmu atau pekerjaan?

Figur-figur sejarah besar seperti Michaelangelo dan Leonardo Da Vinci tidak pernah terjebak dalam satu kotak saja. Michaelangelo misalnya, adalah seorang pematung, penyair, ahli matematika, pelukis, dan pelayan publik. Jadi siapakah ia sesungguhnya?

Lao Tse berkata, bila kita masih membedakan antara pekerjaan dengan permainan, maka kita belum jadi orang yang piawai. 

BACA JUGA: 

Jadi intinya adalah rayakan keunikan Anda dan perlakukan hidup Anda sebagai sebuah perjalanan untuk mencapai tujuan.

Pertanyaan terakhir adalah: apa pedulimu?

Ini adalah panggilan bagi Anda untuk berbuat. Hanya ada satu jawaban akan pertanyaan terakhir ini, yaitu melakukan.  Setelah mencari passion dan keunikan, maka Anda harus berbuat.  Tanpa perbuatan, semuanya akan sia-sia saja. 

Jadi jangan tunda-tunda lagi, cari dan miliki hidupmu sekarang. (Rene Suhardono)

BACA JUGA: