Find Us On Social Media :

Untuk Apa dan Siapa Anda Bekerja? Ternyata Masih Banyak yang Keliru Menjawab Ini

By Yoyok Prima Maulana, Kamis, 4 Januari 2018 | 21:00 WIB

Masalah kemudian muncul ketika kita dihadapkan pada suatu pekerjaan yang diberikan kepada kita. 

Apakah kita mempunyai peluang untuk memilih aktivitas-aktivitas yang sesuai dengan passion kita? Tentu saja semua itu kembali kepada diri kita masing-masing.

Kalau kita menunggu dan berharap agar sang pemberi pekerjaan mengerti diri kita, maka jawabannya bisa datang besok atau bahkan tidak datang sama sekali.

Anda hanya bisa mencari tahu apakah ada aktivitas dalam pekerjaan yang merefleksikan passion Anda. Temukan dan Anda tak hanya akan menikmati pekerjaan, tapi juga hidup.

Eksplorasi keunikanmu!

Kini pertanyaan kedua adalah: apa tujuan Anda bekerja?

Banyak orang berkata bahwa ia bekerja untuk keluarga. Untuk anak-anak, untuk istri, untuk suami; pendeknya agar masa depan keluarga terjamin.  Apakah benar itu tujuan dari Anda bekerja?

Banyak orang menyamakan tujuan dengan target. Menjadi wakil presiden direktur sebelum umur 30, mendapatkan gaji sekian juta rupiah, punya rumah, menyekolahkan anak di luar negeri, adalah target. 

Di lain pihak, tujuan adalah alasan penciptaan kita. Tidak ada manusia yang sama persis, artinya tidak ada tujuan hidup yang sama antara manusia satu dengan lainnya.  Artinya, Anda dan saya punya keunikan tersendiri.

Bila Anda menyadari bahwa Anda unik, apakah Anda mau mengeksplorasi keunikan itu? Atau Anda ingin terjebak dalam kotak-kotak sekat seperti disiplin ilmu atau pekerjaan?

Figur-figur sejarah besar seperti Michaelangelo dan Leonardo Da Vinci tidak pernah terjebak dalam satu kotak saja. Michaelangelo misalnya, adalah seorang pematung, penyair, ahli matematika, pelukis, dan pelayan publik. Jadi siapakah ia sesungguhnya?

Lao Tse berkata, bila kita masih membedakan antara pekerjaan dengan permainan, maka kita belum jadi orang yang piawai.