Find Us On Social Media :

Pantas Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Everest Terlihat Memilukan, Ternyata 13 Hal Ini Yang Terjadi

By Tatik Ariyani, Rabu, 3 Januari 2018 | 18:30 WIB

Intisari-Online.com - Gunung Everest dengan ketinggian yang seperti hampir mencapai langit, suhu yang sangat dingin, dan cuaca ekstrem, telah menewaskan ratusan nyawa.

Bukan kejadian langka jika korban jiwa di gunung itu terjadi setia tahun, ada banyak mayat di Gunung Everest yang membuktikannya.

Dilansir dari ranker.com, inilah sebenarnya yang terjadi pada pendaki yang sekarat di Gunung Everest:

1. Jika bukan longsor, mungkin pendaki akan terjatuh

Dari semua pendaki, sekitar 6,5% telah tewas yang berarti bahwa ratusan orang telah meninggal. Es yang licin, tebing dan goresan sesekali membunuh pendaki, namun penyebab kematian nomor satu adalah dingin disertai kelelahan.

BACA JUGA: 

Daerah di atas ketinggian 8.000 meter disebut "Zona Kematian," karena jumlah oksigen rendah, suhu rendah, dan kemungkinan cuaca buruk.

2. Cuaca yang sangat mengerikan

Banyak pendaki akhirnya terjebak di Everest karena cuacanya. Badai bisa menurunkan suhu, menurunkan jarak pandang dan membuat navigasi menuruni gunung hampir tidak mungkin.

3. Pendaki akan terlalu lelah untuk pindah

Tingkat oksigen rendah ini berarti jantung dan paru-paru tidak dapat bekerja seperti seharusnya, mengakibatkan otot-otot sakit, sesak napas, dan kelelahan.

BACA JUGA:

Dingin membuat jantung bekerja lebih keras, setiap langkah akan menjadi perjuangan, sampai pendaki tidak bisa terus berjalan, dan perlu istirahat.