Find Us On Social Media :

Sering Ditolak, Sebenarnya Seperti Apakah Cara Pemulasaran Jenazah Pengidap HIV/AIDS?

By Ade Sulaeman, Selasa, 2 Januari 2018 | 10:15 WIB

APD tersebut meliputi sarung tangan (handscoone), celemek plastik (aprone), penutup kepala (hairnet), penutup hidung (masker), kacamata dan sepatu bot.

(Baca juga: Kisah Pilu Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Seks)

"Kalau yang sekali pakai ada handscoone harganya Rp5 ribu sepasang, aprone Rp7.500, hairnet Rp2.500 dan asker Rp1.000 per lembar. Kalau kacamata daan bot nya bisa dipakai berulang-ulang," jelasnya.

Selain pemenuhan APD bagi pemulasara jenazah, prinsip pemulasaran jenazah ODHA yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan air limbah saat memandikan jenazah yang harus dilokalisir sedemikian rupa.

Air bekas memandikan jenazah ODHA tidak boleh dibuang secara sembarangan melainkan harus ditampung di dalam kubangan dan ditimbun.

"Sehingga prinsip harus meminimalkan air. Setelah semua selesai, semua peralatan bekas pemulasaran dicuci dengan klorin," terang Taufik.

Pelatihan pemulasaran jenazah ODHA yang digelar KPA ini menurut Taufik merupakan tahap awal sebelum SOP pemulasaran jenazah ODHA disosialisasikan kepada masyarakat luas.

Para peserta yang telah dilatih nantinya berkewajiban menyosialisasikan kepada masyarakat setelah SOP pemulasaran jenazah ODHA ini disepakati oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang.

"Hari ini semacam training untuk trainee, nantinya masing-masing Puksesmas wajib melakukan sosialisasi," imbuhnya.

Berdasarkan informasi, SOP pemulasaran jenazah ODHA ini akan diberlakukan mulai 3 Juli 2015.

SOP pemulasaran jenazah ODHA ini juga akan diusulkan sebagai SOP pemulasaran jenazah secara umum untuk mengantisipasi penularan penyakit dari tubuh jenazah.

(Baca juga: Inilah 7 Manfaat Tak Terduga Si Kecil Ikan Teri Bagi Kesehatan Kita!)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Begini Tata Cara Pemulasaran Jenazah Pengidap HIV/AIDS