Find Us On Social Media :

Dramatis! Wanita Ini Mati 37 Detik Setelah Melahirkan, Persis Seperti Firasat yang Membisikinya

By Yoyok Prima Maulana, Minggu, 31 Desember 2017 | 12:30 WIB

Stephanie Arnold

Intisari-online.com - Stephanie Arnold adalah seorang ibu dari dua anak perempuan yang cantik.

Tapi saat ia hamil anak ketiga, Stephanie memiliki firasat buruk.

Hal yang dirasakan Stephanie bukanlah kegugupan karena hamil, tapi firasat.

Melansir theepochtimes.com, Stephanie yakin 100 persen bahwa dirinya akan meninggal setelah melahirkan anak ketiganya nanti.

BACA JUGA: 

Ia berkata pada semua orang: teman, keluarga, dan dokternya.

Ia pun menulis ucapan selamat tinggal di media sosial. Teman dan keluarga Stephanie menjadi khawatir.

Dokter pun tidak percaya begitu saja dan menyatakan bahwa Stephanie hanya mengalami kegelisahan.

Tapi tak hanya itu, Stephanie juga ternyata memiliki gambaran jelas bagaimana ia meninggal.

Ia akan meninggal di ruang operasi, mengalami gagal ginjal, dan bahkan memerlukan histerektomi (pengangkatan rahim).

Orang terakhir yang diinformasikan Stephanie tentang kematiannya adalah ahli anestesi-nya, saat pemeriksaan terakhir sebelum melahirkan.

Tapi sia-sia, tak ada satu pun yang mempercayai Stephanie. Namun, meski ahli anestesinya tidak percaya, tapi akhirnya ia sedikit berjaga-jaga.

Ia menyediakan kantung darah ekstra dan beberapa peralatan lain di ruang operasinya. Akhirnya, Step pun melahirkan lebih cepat beberapa hari dari prediksi.

Ia mulai mengalami pendarahan dan harus dilarikan ke rumah skait.

Step sudah mengucapkan selamat tinggal pada bayi perempuannya yang masih berusia 18 bulan melalui air matanya, merasa itulah terakhir kalinya Step melihat anaknya.

Kemudian terjadilah hal yang selama ini ditakutkan Step.

Beberapa saat setelah anak ketiganya lahir, Stephanie dinyatakan meninggal.

Monitor menunjukkan garis lurus (tanda jantung tidak berdenyut) selama 37 detik.

Step terus mengalami pendarahan, ia mengalami gagal jantung, gagal ginjal, dan ia harus di-histerektomi seperti firasatnya.

Tubuh manusia biasanya memerlukan 20 unit darah, tapi ia diberikan 60 unit.

Jika semua dokter mengabaikan firasatnya dan kantung darah ekstra tidak disediakan, mungkin Stephanie tidak bisa tertolong lagi.

Step ternyata mengalami emboli air ketuban, dimana air ketuban masuk ke dalam aliran darah si ibu.

Kejadian ini langka dan hanya terjadi 1 dari 40 ribu kelahiran. Kondisi tersebut mengakibatkan reaksi yang mengerikan pada tubuh Stephanie.

Stephanie akhirnya berhasil selamat meski sempat koma. Saat ia bangun, ia merasa ketakutan, trauma dan terus menangis.

Ia pun menjalani terapi untuk menghilangkan ketakutannya itu.

Namun ternyata tak hanya itu, selama 37 detik saat tubuhnya dinyatakan meninggal, Stephanie mengalami pengalaman spiritual yang mengejutkan.

Selama 37 detik tersebut, Step bisa mendengar para dokter panik dan berkata "Ini tidak mungkin, ini tidak mungkin", meski sang dokter hanya mengucapkannya dalam hati.

Dokter kaget mengapa Stephanie bisa tahu. Selain itu, Step juga didatangi seorang anak laki-laki yang mungkin adalah adik dari teman masa kecilnya.

Anak laki-laki itu bilang, "Tolong sampaikan pada kakakku bahwa aku rindu ketika ia memilin-milin rambutku."

Merasa mimpinya berarti sesuatu, Stephanie pun langsung menghubungi teman masa kecilnya itu.

Ketika diceritakan, temannya langsung menangis di telepon. Ia berkata pada Step, "Dulu aku sering melakukannya agar ia bisa tertidur."

BACA JUGA: 

Sejak kecil, Stephanie memang sering mendapatkan firasat aneh. Hingga pada kehamilan ketiganya lah, firasat itu makin kuat dan jelas.

Stephanie pun kemudian mengunjungi banyak dokter untuk berkonsultasi kemudian membuat penelitian sendiri.

Ia akhirnya menulis buku berjudul "37 Seconds" menceritakan kisahnya.

Dari semula mengalami trauma, kini Stephanie pun menganggap firasatnya sebagai anugerah dan hidup penuh syukur bersama suami dan ketiga anaknya. (Tiara Shelavie)

BACA JUGA: 

Artikel ini pernah tayang di tribunnews.com dengan judul "Wanita ini Berkata Ia Akan Meninggal setelah Melahirkan, Tak Ada yang Percaya Hingga Benar Terjadi"