Find Us On Social Media :

Google Doodle Hari Ini: Marlene Dietrich Punya Jasa Besar dalam Perang Dunia II Meski Bukan Tentara

By Aulia Dian Permata, Rabu, 27 Desember 2017 | 10:45 WIB

Intisari-Online.com - Marlene Dietrich adalah seorang penyanyi dan aktris yang pernah beberapa kali mendapatkan nominasi dalam penghargaan bergengsi Academy Award.

Namun, itu bukan satu-satunya alasan dia menjadi tokoh dalam Google Doodle hari ini, 27 Desember.

Marie Magdalena Dietrich lahir di Berlin pada tanggal 27 Desember 1901, 116 tahun yang lalu.

Dia meninggal pada 6 Mei 1992 saat usianya 90 tahun.

(BACA JUGA :  )

Dilansir dari telegraph.co.uk, Marlene kecil adalah anak yang sangat cerdas, dia bisa berbicara bahasa Inggris dan Perancis pada usia 12 tahun dan mengikuti les biola klasik.

Kiprahnya dalam dunia hiburan telah menjadikan dia aset penting yang dimiliki Amerika pada Perang Dunia II.

Awalnya, Marlene hanya seorang aktris teater lokal di Jerman, hingga berkat bakatnya yang luar biasa, ia mendapat tawaran kontrak dari perusahaan Paramount di Amerika Serikat.

Tahun 1930, Marlene pindah dari Jerman ke Amerika dan telah membintangi banyak sekali film terkenal pada saat itu, salah satunya film Maroko (1930).

Hitler yang saat itu menduduki Jerman pernah memerintahkan Marlene untuk kembali ke Jerman dan menghibur Hitler serta para tentara Nazinya, namun Marlene menolak dengan tegas.

(BACA JUGA : )

Bahkan, Marlene membuat siaran di radio yang mengatakan bahwa Hitler adalah orang idiot dan para tentara seharusnya tidak mau mengorbankan dirinya hanya untuk membantu Hitler memenangkan peperangan.

Berkat siarannya itu, Marlene kemudian terkenal menjadi seorang wanita yang berani menyerukan kebenciannya pada Hitler.

Tentu aksi Marlene membuat Hitler kebakaran jenggot dan memerintahkan seluruh industri hiburan di Jerman untuk memboikot semua film dan lagu yang dibintangi oleh Marlene Dietrich.

Meski di boikot di Jerman, dia santai saja dan tetap tidak ingin kembali ke Jerman selama Hitler masih berkuasa.

Tahun 1937, pemerintah Amerika Serikat menghargai keberaniannya dengan memberikan kewaganegaraan Amerika pada Marlene. 

Marlene menjadi selebritis pertama yang menjual obligasi perang, surat hutang yang akan digunakan untuk membantu operasi militer selama perang dunia II.

(BACA JUGA :  )

Pada bulan Desember 1941, saat Amerika mulai memasuki Perang Dunia II, aktris pemberani ini juga turut bergabung sebagai "tentara" spesial.

Marlene melakukan tur pribadi sebagai seorang penyanyi dan aktris kabaret yang menghibur para tentara di lini depan selama tahun 1942 hingga tahun 1945.

Dia menghibur seluruh pasukan sekutu Italia, Inggris, dan Perancis.

Lebih dari 500 penampilan dan tur hiburan ini dia lakukan hampir di seluruh daratan Eropa dan Afrika Utara.

Bahkan, Billy Wilder, seorang sutradara Hollywood berkata bahwa Marlene lebih sering berada di garis depan daripada para komandan perang itu.

Puncak keberaniannya adalah saat dia menghibur para tentara sekutu yang saat itu hanya berada beberapa kilometer dari garis pertahanan Jerman, seolah-oleh mengejek para tentara Jerman.

Marlene Dietrich bahkan juga mencatatkan rekor penjualan obligasi perang terbanyak dalam masa Perang Dunia II.

Jasanya dalam pertempuran itu membuat pemerintah Amerika Serikat memberinya medali penghargaan Medal oof Freedom dan pemerintah Prancis juga memberinya penghargaan Legion d'Honneur.

Ketika perdamaian dunia mulai kembali, Marlene juga kembali ke profesi awalnya sebagai aktris, penyanyi, dan pemain kabaret.

Dalam kabaret, Marlene lebih sering mengenakan pakaian formal pria, meski saat itu hal tersebuut dianggap tabu, namun Marlene malah menjadi idola dan dianggap sebagai seorang fashionista saat itu.

Marlene juga kerap ditimpa gosip tidak menyenangkan yang menyebutkan bahwa dia memiliki orientasi seksual yang tidak jelas, karena dia seringkali menjalin hubungan dengan pria maupun wanita yang menjadi skandal besar saat itu.

Marlene mengakhiri karirnya dengan mengasingkan diri dan hidup seperti pertapa di Paris.

Dia meninggal pada tahun 1992 dan pemerintah Prancis melakukan pemakaman semi-militer untuk menghormati jasa-jasanya tempo dulu.

Marlene dimakamkan di pemakaman Stadtischer Friedhoff III di Berlin, tepat di sebelah makam ibunya.

Memang permintaan Marlene, bahwa setelah Tembok Berlin runtuh, dia ingin Berlin menjadi tempat peristirahatan terakhirnya.

Marlene pernah bilang, meski aku Amerika, namun jiwaku tetap Jerman. Berlin ada di hatiku selamanya.

(BACA JUGA :  )