Find Us On Social Media :

Mengerikan sekaligus Konyol, Kisah Harry Potter ini Dikarang oleh Kecerdasan Buatan, Bagaimana Jadinya?

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 22 Desember 2017 | 22:00 WIB

Intisari-Online.com- Untuk menebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya terhadap kisah Harry Potter, Botnik Studio dengan kecerdasan buatan (AI) mencoba menyusun naskah sendiri.

Botnik Studio adalah komunitas para penulis, seniman dan pengembang menggunakan mesin untuk mencampur atau menerjemahkan bahasa.

Bab yang dihasilkan ini "ditulis" oleh keyboard teks prediktif yang telah dilatih dengan ketujuh seri novel Harry Potter, untuk menulis versinya sendiri.

Dilansir pada IFL Science akhir tahun 2017, buku karangan AI ini berjudul Harry Potter and the Portrait of What Looked Like a Large Pile of Ash (Harry Potter dan Apa yang Terlihat Seperti Tumpukan Abu Lebar). 

Baca Juga: 

Baca Juga: 

Namun, sejauh ini buku tersebut hanya berisi satu bab dan untuk versi lengkapnya akan segera menyusul.

Hasil kecerdasan buatan mengarang fiksi sungguh mengejutkan: mengerikan sekaligus konyol.

Pada bagian awal,terdapat kalimat-kalimat pembuka seperti berikut:

Baca Juga: 

Baca Juga: 

"Bagi Harry, Ron adalah sosok yang bingung, lamban, dan lembek. Harry sangat membenci untuk memikirkan burung." 

"Pelahap Maut yang tinggi mengenakan baju bertuliskan 'Hermione Sudah Lupa Cara Menari,' karenanya Hermione mencelupkan wajahnya ke dalam lumpur."

Di bagian lain, cerita berawal dengan mendeskripsikan latar belakang.

"Lapangan kastil menggeram dengan gelombang angin yang bersinar secara ajaib. Langit di luar adalah langit-langit hitam yang besar, yang penuh dengan darah."

Baca Juga:

Baca Juga: 

"Lembar hujan lebat menyambar hantu Harry saat dia berjalan melintasi lapangan menuju kastil. Ron berdiri di sana dan melakukan tarian tap dengan hiruk pikuk. Dia melihat Harry dan langsung mulai makan keluarga Hermione."

"Harry merobek matanya dari kepalanya dan melemparkannya ke hutan."

Meski beberapa kalimat dapat dipahami maksudnya, hanya ada sedikit subtansi dalam keseluruhannya.

Nampaknya kekreatifan manusia tidak akan dapat digantikan oleh mesin dengan omong kosongnya.

Baca Juga: 

Baca Juga: