Find Us On Social Media :

Kim Jong Hyun, Chester Bennington, dan Manusia-manusia Lain yang Kehilangan Harapan Buktikan Bahwa Penyakit Mental Tak Boleh Disepelekan

By Mentari DP, Selasa, 19 Desember 2017 | 11:30 WIB

Intisari-Online.com — Belum lagi pulih kepedihan karena kematian Chester Bennington beberapa waktu yang lalu, kini kita kembali dikejutkan dengan kematian musisi top asal Korea Selatan, Kim Jong Hyun, vokalis utama boy group SHINee.

Siapa yang menyangka bahwa Jong Hyun, yang baru saja menyelesaikan konser solo 9-10 Desember lalu, memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Ia terkenal di kalangan fans maupun non-fans, sebagai pribadi bertalenta dan sangat ceria. Karya-karya musiknya diapresiasi pencinta K-Pop di seluruh dunia.

Namun apa daya, ternyata ketenaran, harta, dan dicintai oleh banyak orang tidak menjamin kebahagiaan seseorang.

(Baca juga: Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)

(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

Jong Hyun pernah mengakui di hadapan publik melalui wawancaranya dengan Esquire kalau sejak kecil ia memang memiliki kecenderungan mengalami perasaan depresi.

Artinya Jong Hyun mengalami penyakit mental (mental illness) yang tidak boleh dipandang remeh oleh siapapun juga.

Masih ada harapan

Benar kalau penyakit mental tidak selalu terlihat jelas tanda dan gejalanya, karena mereka yang mengalaminya seolah menjalani hari seperti orang normal pada umumnya.

Namun sesungguhnya, mereka yang mengalami itu (tidak peduli apakah ia selebritas atau tidak, sangat mungkin dia adalah orang di sekitar kita) berjuang setiap hari untuk terlihat normal.

Itulah sebabnya penyakit mental tidak boleh dianggap remeh. Pandangan dan stigma kita terhadap orang dengan penyakit mental cenderung masih negatif, inilah yang membuat mereka sulit untuk terbuka dan dibantu untuk pulih.

Orang menganggap orang yang sakit mental disebabkan oleh aib, kutuk, santet, dll. Bahkan dikaitkan sebagai orang yang tidak memiliki landasan agama yang benar.

Persoalannya adalah mereka mengalami penyakit yang serius, sama seperti penyakit jasmani lainnya. Hal inilah yang harusnya dipahami bersama.

(Baca juga: Miris! Inilah Surat Jonghyun SHINee Sebelum Bunuh Diri, Terlihat Sangat Depresi)

Jangan lagi bercanda soal penyakit mental dan jangan sepelekan mereka yang mengalami kondisi ini.

Penyakit mental yang serius sangat terkait dengan penderitaan dan hilangnya harapan yang dirasakan oleh penderitanya.

Akhirnya tak jarang bagi mereka berpikir untuk mati alias suicidal thought (pemikiran bunuh diri). Bagi mereka, bunuh diri adalah jalan keluar dari penderitaan dan sakit yang dialaminya.

Untuk orang-orang yang kehilangan harapan akibat penyakit mental seperti ini, intervensi dari orang-orang di sekitarnya sangatlah penting.

Pendampingan khusus dan tulus akan sangat berarti dan menolong mereka untuk menemukan setitik harapan. Yang tentu saja, harapan itu akan menghambat mereka untuk melukai diri sendiri maupun bunuh diri.

(Baca juga: Selain Jonghyun SHINee, Inilah 5 Artis Korea Selatan yang Mengalami Depresi. Ada yang Berusaha Bunuh Diri Juga!)

Jadilah harapan bagi mereka dengan cara berikut ini dilansir dari Pscyhologytoday.com:

1. Jadilah sahabat yang tulus bagi mereka, dengarkan, dan dukung mereka.

Arahkan mereka untuk mendapatkan bantuan profesional seperti psikolog maupun psikiater.

Dampingi mereka selalu. Ya, selalu.

2. Untuk menyelamatkan mereka yang cenderung memiliki pikiran untuk bunuh diri, jauhkan mereka dengan alat atau apa saja yang bisa membantu mereka untuk bunuh diri.

Faktanya, orang yang bunuh diri biasanya merencanakan waktu bunuh dirinya hanya beberapa jam sebelum itu terjadi.

Ingatlah pula, bahwa harapan adalah sebuah perasaan yang bisa dibangun.

Pikiran kita bisa dibentuk sedemikian rupa untuk memiliki harapan yang akan menolong kita untuk mencapai kualitas hidup dengan mental yang sehat.

(Baca juga: Chester Bennington Bunuh Diri dan Alasan Kita Tak Boleh Menyepelekan Trauma Masa Kecil)