Find Us On Social Media :

Gara-Gara Taktik Akal Bulus Suriah dan Operasi Intelijen Hizbullah, Militer Israel yang Hebat pun Kalah

By Moh Habib Asyhad, Senin, 18 Desember 2017 | 07:30 WIB

Ketika pasukan Israel terpukul mundur di Libanon

Intisari-Online.com - Pada Agustus 2006 berlangsung pertempuran sengit antara pasukan Israel dan para pejuang Hizbullah di Lebanon.

Peperangan antara dua kekuatan militer yang tidak seimbang itu seharusnya dimenangkan oleh militer Israel yang didukung oleh jet-jet tempur mutakhir dan tank andalannya bernama Merkava.

Tapi dalam pertempuran yang berlangsung selama 34 hari dan berakhir dengan gencatan senjata itu, pasukan Israel ternyata harus mengakui keunggulan para pejuang Hizbullah.

(Baca juga: Gara-gara Sering Digempur Militer Israel, Hizbullah yang Gigih Membela Palestina Justru Semakin Tangguh dan Kuat)

(Baca juga: Dan Halutz, Jenderal yang Membuat Malu Militer Israel Setelah Kalah Bertempur Melawan Hizbullah)

Apalagi sejumlah tank Merkava yang menjadi simbol kejayaan militer Israel di medan tempur berhasil dirontokkan oleh rudal-rudal canggih yang dimiliki para pejuang Hizbullah.

Peperangan dahsyat antara pasukan Israel dan pejuang Hizbullah sebenarnya tidak terjadi begitu saja karena memiliki latar belakang sejarah tersendiri.

Pada akhir 1989 perang saudara yang berkecamuk selama 15 tahun  di Lebanon berhenti atas jasa mediasi pihak Arab Saudi dan AS.

Pihak-pihak yang bertikai pun sepakat untuk menandatangani surat perjanjian damai yang kemudian disahkan kembali pada tahun 1991.

Suriah yang ikut berperan besar dalam proses perjanjian itu selanjutnya mendapat tugas untuk mengawal poroses perdamaian.

Tugas utama pasukan Suriah adalah melucuti senjata sejumlah milisi yang semula bertikai seperti milisi Phalangis, Druze, Al-Amal, dan lainnya.

Tapi secara diam-diam pasukan perdamaian Suriah menerapkan taktik akal bulus dengan tidak melucuti persenjataan kelompok Hizbullah yang berada di Lebanon Selatan.