Find Us On Social Media :

Pernah Ditolak Mark Zuckerbeg, Jan Koum Sukses Bikin WhatsApp Yang Bernilai Rp253 Triliun, Keren!

By Yoyok Prima Maulana, Jumat, 15 Desember 2017 | 20:00 WIB

Jan Koum

Saat berkuliah ia sempat bekerja paruh waktu di perusahaan Ernst & Young sebagai penguji keamanan.

BACA JUGA: 

Setelah 6 bulan bekerja, ia berkesempatan untuk menangani sistem Yahoo dan merasa nyaman dalam bidang tekonologi dan komputer. Jan malah akhirnya drop out.

Semasa menangani Yahoo, Jan bertemu dengan Brian Acton yang kemudian menjadi sahabatnya.  Merasa tak memiliki keluarga, Jan akrab dengan Brian. Bahkan sempat bekerja sama selama 9 tahun.

Keduanya sempat melamar di Facebook tapi ditolak. September 2007 Jan meninggalkan kantor lamanya hingga akhirnya berhasil menciptakan WhatsApp pada 2009.

Brian akhirnya ikut bergabung dalam mengembangkan aplikasi chat ini.

WhatsApp terus berkembang pesat, terutama setelah mendapat suntikan dana AS$8 juta (sekitar Rp106,8 miliar) dari Sequoia Capital pada April 2011 dan menjadi salah satu aplikasi terpopuler di App Store.

Puncaknya, Februari 2014, Facebook membeli saham WhatsApp sebesar AS$19 miliar (sekitar Rp253 triliun).

Menariknya, aplikasi yang telah digunakan di 109 negara dan memiliki pemakai hingga 1 miliar ini tetap independen, dikelola oleh Jan dan Brian tanpa campur tangan Facebook.

Penandatanganan dokumen saham ini dilakukan di depan lokasi apartemen yang menjadi tempat tinggal pertama Jan di AS.

Kesuksesan tak membuat Jan lupa untuk berbagi.

Pria sederhana ini memberikan donasi sebesar AS$1 juta (sekitar Rp13,3 miliar) kepada The FreeBSD Foundation dan AS$556 juta (sekitar Rp7,4 triliun) kepada Silicon Valley Community Foundation pada November 2014.

Dengan kerja kerasnya, Jan Koum berhasil meraih “American Dream”-nya.

BACA JUGA: