Find Us On Social Media :

Proyek Peace Bima Sena, Sejarah Panjang Masuknya 24 Pesawat F-16 ke Tanah Indonesia

By Ade Sulaeman, Rabu, 13 Desember 2017 | 18:15 WIB

(Baca juga: Hibah F-16 dari AS: TNI AU Siapkan Bom Buatan Dalam Negeri yang Sudah Diuji Coba di Atas Kasur)

Pembelian F-16 oleh TNI AU sebanyak 12 unit yang merupakan pesawat tempur mutakhir pada zamannya otomatis membutuhkan awak darat dan udara yang profesional.

Guna memenuhi kebutuhan awak darat dan udara, secara khusus TNI AU mempersiapkan 180 personelnya.

Para personel yang disiapkan untuk mengurus F-16 diperoleh melalui seleksi yang diikuti oleh personel dari beragam kesatuan seperti Skadron Teknik, Skadron Tempur dan Depo serta Skadron Avionik.

Semua personel yang telah lolos seleksi itu kemudian dididik di dalam negeri dan 67 orang lainnya dikirim ke AS untuk dididik sesuai kejuruan masing-masing sehingga setelah lulus siap mengoperasikan F-16.

Khusus untuk para pilot yang akan menerbangkan, TNI AU mengirimkan empat penerbang pilihan yang rata-rata sudah memiliki di atas 1.000 jam terbang dengan pesawat tempur F-5 Tiger IL.

Keempat penerbang F-16 yang kemudian dikirim ke AS itu antara lain Letkol Pnb Wartoyo, Mayor Pnb Basri Sidehabi, Mayor Pnb Eris Herryanto, dan Mayor Pnb Rodi Suprasodjo.

Setibanya di AS khususnya di San Antonio Air Force Base, Texas, keempat penerbang mendapat latihan dan pendidikan untuk mengoperasikan F-16 dalam tiga tahap.

Tahap pertama, smua penerbang belajar menerbangkan F-16 secara teori.

(Baca juga: Hibah F-16 dari AS: Pesawatnya Gratis, Rekondisinya Rp6 Triliun, Belum Termasuk Senjatanya)

Pelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas itu antara lain untuk memahami karakteristik pesawat, dan sekaligus mempelajari kekhasan F-16 jika dibandingkan dengan pesawat tempur yang pernah dipiloti para penerbang, khususnya F-5.