Find Us On Social Media :

Proyek Peace Bima Sena, Sejarah Panjang Masuknya 24 Pesawat F-16 ke Tanah Indonesia

By Ade Sulaeman, Rabu, 13 Desember 2017 | 18:15 WIB

Tahap II, penerbangan dari Honolulu—Guam. Sedangkan tahap III, penerbangan dari Guam menuju Lanud Iswahyudi.

Saat terbang ferry pesawat yang dikirim ke Indonesia masih berbendera AS dan ditempel stiker AU AS di badannya.

Dengan kondisi seperti itu jika terjadi sesuatu penanggung jawab dari terbang ferry itu tetap pada AU AS dan organisasi pelaksananya, 2nd Delivery.

Selain bertanggung jawab atas keselamatan pesawat, 2nd Delivery juga bertugas mengkoordinir pergerakan, mencari, dan menunjuk penerbang AU AS yang bertugas menerbangkan pesawat tanker, serta sekaligus menentukan jadwal pergerakan.

Penerbangan ferry pertama berlangsung bulan Desember 1989 dan dilaksanakan oleh Mayor Pnb Basri Sidehabi dan Mayor Pnb Rodi Suprasodjo.

Ferry kedua dilaksanakan bulan April 1990 oleh Kapten Pnb Wartoyo dan Mayor Pnb Eris Heryanto.

Dari 12 pesawat yang dibeli oleh Indonesia direncanakan terbang ferry sebanyak tiga kali dengan masing-masing ferry terdiri dari empat F-16.

Tapi pada kenyataannya Desember 1989 hanya bisa ferry dua pesawat.

Sementara pelaksanaan ferry pada April 1990, justru mengalami trouble karena dua pesawat mengalami masalah mesin dan harus tinggal di Hawaii untuk perbaikan.

F-16 dari Hawaii baru bisa ferry pada minggu berikutnya.

Setelah pada akhirnya semua F-16 dan awaknya bisa berkumpul di Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi, keempat penrbang lulusan AS tersebut dibantu tenaga instruktur AU AS, Captain John Poor kemudian memberikan pendidikan kepada para yuniornya.

Selama dua tahun pendidikan, berhasil dicetak penerbang F-16 sebanyak enam orang.

Enam penerbang F-16 hasil didikan konversi dalam negeri itu antara lain Kapten Pnb Dede Rusamsi, Kapten Pnb Hadiyan, Kapten Pnb Bambang Samudro, Kapten Pnb Agus Supriyatna, Kapten Pnb Syaugi, dan Lettu Pnb Rully Tobing.

Dengan 12F-16 dan 10 pilot yang dimiliki Skadron 3, pada saat itu air power tersebut benar-benar sangat membanggakan.

Kini dengan penambahan 22 unit F-16 C/D tidak hanya air power yang maki meningkat tapi mimpi TNI AU yang memiliki kekuatan berkelas dunia bukan hanya sekedar mimpi lagi.

(Baca juga: Ini Pengakuan Mengejutkan Pria yang Berpacaran dengan Bintang Film Biru Amerika: Ibuku Tidak Marah)