Find Us On Social Media :

3 Ikon Feminis yang Tak Menghapus Komoditas Citra Seksual Seorang Perempuan

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 12 Desember 2017 | 14:45 WIB

Intisari-Online.com - Meskipun Wonder Woman digambarkan sebagai ikon feminis di tahun 1940-an, dia juga karakter yang sangat seksual.

Hubungan imajiner antara perang dan seksualitas perempuan nampaknya menjadi komoditas yang laku dijual.

Tak hanya Wonder Woman, dilansir pada ancient-origins.net, sepanjang sejarah dan budaya di seluruh dunia pasti memiliki ikon serupa.

1. Ishtar dari Sumeria

Baca Juga : 

Baca Juga: 

Pada 3000 SM, di kota Uruk, Mesopotamia, raja pertama dalam sejarah memerintah di selatan (sekarang Irak).

Raja dilindungi oleh Ishtar, dewi perang dan cinta yang digambarkan sebagai singa.

Seperti Wonder Woman, tugas suci Ishtar adalah membela dunia.

Namun, ia tetap memiliki sisi sensual, yakni lebih dari sekedar menyembah dewi Ishtar, Raja Uruk mengaku sebagai kekasihnya.

Bagi raja, menerima kemurahan seksual dan militer dari seorang dewi mengukuhkan agenda politiknya.

Melegitimasi pemerintahan dan menjadikannya pahlawan luar biasa bagi bangsanya.

2. Sekhmet dari Mesir